YUSRIN, S.Pd

SMK N 1 Tapung Hilir, Kab. Kampar Riau. Lahir di Tepian Danau Laut Tawar, Takengon, Tanoh Gayo Terlahir dari keluarga guru Suami dari 1 istri dan ayah dari...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dirgahayu Bangsaku

Dirgahayu Bangsaku

17 Agustus 1945 merupakan momen bersejarah bagi bangsa kita, Indonesia. Para tokoh Indonesia yang diwakili oleh Soekarno-Hatta telah memperoklamirkan kemerdekaan bangsa kita, sebagai bukti kebebasan dari belenggu penjajahan. Ya, kita telah merdeka dari belenggu penjajahan yang telah menyesengsarakan rakyat.

350 tahun kita tertindas oleh bangsa lain yang ingin menguasai dan mengeruk kekayaan negeri yang subur ini. Limpahan hasil bumi berupa rempah-rempah dan kekayaan alam berupa hasil tambang menjadi incaran mereka. Rakyat ditindas dan dimiskinkan. Sungguh sebuah kisah pilu dalam episode perjalanan panjang sejarah kehidupan bangsa ini.

Kondisi yang terus ditindas, melahirkan semangat perjuangan untuk membebaskan diri. Maka tampillah tokoh-tokoh pejuang ditengah-tengah penduduk negeri. Di setiap daerah muncul semangat perjuangan seperti Teuku Umar, Cik Ditiro, Cut Meutia dan Cut Nyak Dien di Aceh, Pangeran Sisinga Mangaraja di Sumatera Utara, Tuanku Imam Bonjol, Rasuna Said di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro, Dewi Sartika, Jenderal Sudirma di daerah Jawa, Pattimura, di Maluku dan pejuang-pejuang lain.

Dan juga para pejuang tak dikenal namanya, namun darah mereka mengalir dan memberi semangat untuk membebaskan diri, tak ingin dijajah dan ditindas lagi.

Kini, 76 tahun sudah berlalu. Ternyata kita belum sepenuhnya merdeka. Masih banyak PR yang menanti untuk kita tuntaskan. Secara fisik kita memang telah merdeka. Namun dalam hal kesejahteraan dan kemakmuran sebagaimana yang dicita-citakan pendiri bangsa ini masih belum terwujud. Kemiskinan dan kebodohan masih menjadi bagian yang perlu kita benahi.

Tentunya ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Setiap kita punya peran untuk memajukan negeri ini. Mari kita kerahkan potensi yang kita miliki untuk berkarya, hanya hanya berpangku tangan menunggu keajaiban. Ingatlah Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau bukan mereka sendiri yang merubahnya.

Mari kita bergandengan tangan bahu-membahu, saling bekerja sama dan tidak saling menyalahkan. Perbedaan- perbedaan yang ada merupakan Rahmat dan kita jadikan sebuah kekuatan untuk saling melengkapi.

Dirgahayu bangsaku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Smg Indonesia bangkit dan jaya kembali. Apa kabar, Pak? Baru rilis artikel lagi ni hehe.... Smg sehat dan sukses selalu.

19 Aug
Balas

Kangen nih dengan tulisannya. Sehat dan sukses selalu Bapak

12 Sep
Balas

Dirgahayu Indonesiaku. Sukses selalu buat Bapak Yusrin Hakim

18 Aug
Balas

Dirgahayu Indonesiaku. Sukses selalu buat Bapak Yusrin Hakim

18 Aug
Balas



search

New Post