Yuswanto Raider

Saya adalah pendidik (Guru) yang tinggal di Kabupaten Mojokerto. Saya lahir di Surabaya, 14 Februari 1974. Saya alumnus Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Klasifikasi Permainan Dalam Outbound Training (Bagian III)
Permainan outbound seperti ini harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan pesertanya

Klasifikasi Permainan Dalam Outbound Training (Bagian III)

Klasifikasi permainan outbound di Bagian III ini, membahas tentang kerawanan secara fisik pada peserta outbound. Oleh karenanya, permainan outbound juga harus diklasifikasikan berdasarkan resiko bagi pesertanya. Tentu saja hal itu juga tergantung pada jenis permainan apa yang akan dilakukan.

Adapun klasifikasi permainan outbound berdasarkan resiko permainan dibagi menjadi beberapa tingkatan sebagai berikut :

1. Permainan Resiko Tinggi (High Impact)

Setiap aktivitas tentu ada resiko. Pertimbangan dan perhitungan resiko terbagi dalam resiko materiil dan resiko moril. Namun ada pula yang membaginya menjadi resiko fisik dan resiko mental.

Dalam melakukan permainan outbound training, kacamata pandang resiko ditinjau secara teknis pada resiko fisik dan mental. Pertimbangannya, bila peserta melakukan aktivitas tidak sesuai dengan instruksi trainer, secara fisik bila terjadi kecelakaan akan mengakibatkan peserta cidera, patah tulang, atau sangat mungkin hingga resiko meninggal dunia.

Sedangkan bila peserta tidak berani melakukan permainan atau salah dalam mengambil keputusan untuk mencapai/menyelesaikan target permainan, peserta akan mengalami resiko mental, utamanya dalam bentuk resiko kegagalan dan malu.

Jenis permainan yang memiliki dominasi resiko fisik, utamanya berada pada kategori permainan adventurer. Sedangkan hampir seluruh permainan yang ada di outbound training jelas memiliki resiko mental berupa kegagalan dan rasa malu.

Hal tersebut di atas, tentunya selaras dengan metode perlakuan dalam outbound training, yaitu pembiasaan diri dan memberikan pengalaman hidup. Sehingga faktor kegagalan beserta resiko atas kegagalan itu merupakan konsekuensi logis.

2. Permainan Resiko Kecil (Low Impact)

Permainan dengan resiko kecil ini maksudnya, secara fisik dalam melakukan permainan dapat menimbulkan cidera ringan seperti lecet-lecet dan keseleo. Itu pun bisa terjadi bila peserta bertindak sembarangan, konsentrasi rendah, dan tidak mengikuti instruksi yang diberikan trainer. Sedangkan dari aspek mental, resiko yang biasa dialami peserta tak jauh beda dengan resiko mental di permainan resiko tinggi, yaitu malu karena kegagalannya.

Resiko kecil sebagaimana dimaksud di atas, bisa terjadi dalam permainan yang masuk kategori permainan organisasi, bahkan permainan manajerial atau fun game. Pastinya lagi, resiko seperti itu juga dapat terjadi di permainan high impact.

Oleh karenanya, dalam setiap melakukan permainan, sudah menjadi kewajiban bagi peserta untuk memperhatikan instruksi dan larangan yang dijelaskan para trainer/ instruktur. Tujuannya tak lain adalah untuk menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain.

Meskipun klasifikasi permainannya memiliki resiko rendah, bukan berarti trainer memandang mudah dalam penanganan. Trainer harus tetap cermat memperhatikan segala bentuk pengaman permainan. Termasuk juga, melakukan teguran atau mengingatkan peserta bila melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

3. Permainan Menyenangkan (Fun Game)

Semua permainan di outbound training mengandung resiko, termasuk dalam kategori permainan menyenangkan (fun game). Secara fisik, resiko yang dihadapi peserta dalam permainan menyenangkan, biasanya berupa lecet atau salah urat karena salah langkah. Hal yang membedakan dengan kategori permainan hight impact maupun low impact adalah pada resiko mental.

Peserta yang gagal atau melakukan kesalahan dalam kategori permainan ini, bakal terlihat langsung kecerobohan dan kemampuan berpikirnya untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Sehingga akan muncul rasa malu. Budaya malu dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan dalam suatu permainan outbound training.

Jujur, dari rasa malu itulah diharapkan mampu memotivasi peserta untuk dapat tampil atau bermain lebih baik lagi. Kecerobohan yang dilakukan peserta saat melaksanakan permainan, biasanya timbul karena dipicu oleh kurangnya daya konsentrasi yang berakibat pada rendahnya daya refleksi gerak.

Demikian penjelasan untuk klasifikasi permainan outbound berdasarkan resikonya. Satu hal yang patut diperhatikan, ketika melakukan permainan outbound, faktor keamanan (safety) harus diprioritaskan terlebih dahulu sebelum mempersilahkan peserta melakukannya. (BERSAMBUNG)

#Yuswanto Raider Gurusiana H8 (24.01.2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post