
SMAN 1 Trawas Tuntas Bagikan Ijazah, Ternyata Ini Caranya!
SMAN 1 Trawas, faktanya tidak kaget atau bahkan was-was saat ada instruksi untuk membagikan ijazah yang tertahan disekolah. Sebab, sejak tahun 2007, sekolah yang berada di Desa Penanggungan Kecamatan Trawas itu tidak pernah menahan ijazah peserta didiknya yang lulus.
Kepala SMAN 1 Trawas, Bapak Samsuari, S.Pd., MT., membenarkan informasi tersebut. Meskipun dirinya baru menjabat sekitar lima bulanan, tetapi faktanya memang demikian. Oleh karenanya, baik dirinya maupun dewan guru di SMAN 1 Trawas, tidak terkejut apalagi panik saat ada instruksi untuk membagikan ijazah yang tertahan disekolah.
“Saat ada instruksi, saya langsung lakukan rapat khusus. Dari situ diketahui bila selama ini sekolah tidak pernah menahan ijazah murid yang sudah lulus. Bahkan meski banyak tunggakan, sekolah tetap melepas ijazah demi keadilan dalam pelayanan sekolah,” ungkap Pak Sam, sapaan harian headmaster asal Kecamatan Gedeg itu.
Saat ditanya masih adanya ijazah yang ada disekolah, pak Sam dengan santai menjawab bila banyak kendala yang menyebabkan ijazah itu tertahan. Semua bukan disebabkan oleh kebijakan sekolah, melainkan akibat dari pihak peserta didik sendiri.
“Ada sebanyak 29 ijazah disekolah dan hanya lulusan 2024 saja. Kendala terbanyak. Karena murid sudah bekerja sebelum penerimaan ijazah dan ada pula beberapa yang belum menyetorkan foto ijazah. Tapi semua sudah diserahkan kepada mereka atau pun orangtuanya,” ungkap pak Sam didampingi Wakasek Humasnya.
TERBAGI TUNTAS
Sementara itu, Drs. Harun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat, saat dikonfirmasi penulis pada (26 April 2025), mengamini apa yang dijelaskan Kepala SMAN 1 Trawas. Bahkan dirinya menegaskan bila sekolahnya tidak pernah sekalipun menahan ijazah murid yang sudah lulus.
“Kebijakan itu sudah dijalankan semasa kepemimpinan Ibu Endang Binarti hingga sekarang. Sekolah tidak akan pernah menahan ijazah murid, meskipun (maaf) murid yang bersangkutan memiliki banyak tanggungan disekolah. Semua sudah dikoordinasikan dengan pihak Komite Sekolah,” ungkap pak Harun yang juga pengampu mapel ekonomi itu.
Setelah koordinasi internal, lanjut pak Harun, dirinya bersama beberapa guru dan tenaga administrasi pun gerak cepat. Tindakan pertama yang dilakukan adalah menghubungi alumni melalui telepon selulernya. Kendalanya, banyak dari alumni itu yang ganti nomor.
“Ada petugas khusus dari sekolah yang mengantarkan ijazah sampai ditangan yang bersangkutan. Namun, beberapa walimurid maupun muridnya sendiri, banyak yang berinisiatif langsung mengambil disekolah,” ujar pak Harun sembari menunjukkan beberapa bukti serah terima ijazah.
Masih menurut pak Harun, segala sesuatunya sudah dibuatkan sistem agar ijazah yang sudah diserahkan sesuai dengan identitas pemilik. Masalahnya, banyak dari alumni yang sudah bekerja diluar kota dan bahkan luar pulau.
“Saya sampai tiga kali kerumah alumni untuk menyerahkan ijazahnya. Tetapi mereka justru sulit ditemui dan orangtuanya pun tidak berani menerima. Padahal saya sudah menjelaskan bila ijazah ini harus diambil agar sekolah tidak disalahkan pihak lain. Faktanya, mereka malah menghindar. Itu yang membuat lama proses distribusinya,” ungkap Syamsul Arifin, alumni SMAN 1 Trawas yang sekarang menjadi admin disekolah.
Akhirnya, lanjut Syamsul, beberapa alumni 2024 berinisiatif datang mengambil kesekolah. Mereka cukup mengisi surat tanda terima ijazah dan membawa serta menyimpan ijazahnya dengan baik.
“Alhamdulillah, distribusi ijazah tuntas pada pertengahan April 2025 lalu. Saya jadi plong karena itu tugas yang juga menjadi tanggungjawab saya,” ucap Syamsul sembari menunjukkan beberapa foto alumni yang mengambil langsung ijazahnya disekolah.
Sementara itu, salah satu alumni yang ijazahnya masih disekolah, menyatakan permohonan maaf sekaligus terima kasih ke pihak sekolah. Adalah M. Ridho Afifudin, yang sempat lalai untuk mengambil ijazahnya.
“Saya sudah bekerja di daerah Pasuruan. Beberapa kali pihak sekolah kerumah tetapi tidak bisa ketemu saya. Sedangkan nenek saya tidak berani menerima ijazah itu. Makanya ketika kerja saya shif malam, saya sempatkan mengambil sendiri ke sekolah,” ujar Ridho sembari menyalami Syamsul diruang pengambilan ijazah.(Use.27.04.2025)





Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar