
SMKN 5 Malang, Beri Workshop Menarik Untuk Pendamping LKS Dikmen Jatim, Ini Buktinya!
Para Punggawa SMKN 5 Malang, nyatanya mampu berdaya insiatif tinggi. Bersamaan dengan kegiatan Lomba Kompetensi Siswa Pendidikan Menengah (LKS Dikmen) Tingkat Provinsi Jawa Timur, SMKN 5 Malang menggelar workshop Membangun Kreativitas.
Sekedar diketahui, SMKN 5 Malang, ditempati untuk LKS Dikmen tingkat Jawa Timur. Khususnya pada tiga bidang lomba, yaitu bidang textile (batik), cabinet making, dan ceramic (trial/exhibition). LKD Dikmen itu belangsung mulai 21 April hingga 25 April 2025.
Jauh-jauh hari, jajaran SMKN 5 Malang mengidentifikasi bila banyak guru pendamping yang turut hadir. Para guru pendamping itu memiliki banyak waktu luang selama mendampingi peserta didiknya yang ikut lomba. Disitulah ada peluang yang dinilai prospektif untuk lakukan kegiatan bermanfaat.
Alhasil, tangkapan peluang pun terjadi. Tim SMKN 5 Malang akhirnya merealisasikan giat produktif bagi para guru pendamping LKS Dikmen. Muncullah giat workshop untuk guru pendamping, dengan mengangkat tema “Membangun Kreatifitas”.
Gagasan itu pun disambut antusias para guru pendamping. Workshop ini dijadwalkan selama tiga hari, mulai tanggal 22 April hingga 24 April 2025. Tempatnya di auditorium SMKN 5 Malang, Jalan Terusan Ikan Piranha Atas No. 50, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
GAGASAN SEKOLAH
Puluhan guru pendamping pun, akhirnya mengikuti workshop Membangun Kreativitas. Apalagi, formula yang ditawarkan Tim SMKN 5 Malang cukup proporsional. Giat yang direncanakan berlangsung 32 jam itu, terdiri dari teori, praktik, dan pamer karya.
Menurut Kepala SMKN 5 Malang, Budi Purwanto, S.Pd., MM., ide dasar membuat giat workshop berawal dari kebiasaan diajang LKS untuk SMK dulu. Akhirnya muncul ide untuk membuat kegiatan yang bermanfaat bagi guru pendamping, saat ajang LKS Dikmen.
“Saya bersyukur bila gagasan itu diapresiasi dinas pendidikan. Oleh karenanya, kita jadwalkan selama tiga hari dalam LKS Dikmen ini. Semoga memberikan manfaat dalam meng-update dan meng-upgrade kompetensi para guru dalam mendidik muridnya,” ungkap Pak Budi, sapaan karib Kepala SMKN 5 Malang itu saat memberikan sambutan.
Masih menurut Pak Budi, bila ingin mewujudkan sesuatu yang luar biasa, maka guru harus melakukan hal-hal dan tindakan yang luar biasa. Bagaimana pun, dunia pendidikan butuh para guru yang mindset-nya ingin mewujudkan sesuatu yang luar biasa untuk berkonstribusi pada peningkatan kualitas pendidikan.
“Workshop membangun kreativitas ini sengaja digelar untuk menambah wawasan dan peningkatan skill para guru. Harapannya, guru akan lebih berdaya insiatif dan kreatif tinggi untuk mewujudkan kualitas kreativitas pada peserta didiknya,” ujar Pak Budi optimistis.
KREATIVITAS MUDAH
Workshop bertema Membangun Kreativitas gelaran SMKN 5 Malang, kali ini menghadirkan dua narasumber istimewa. Pertama, bapak Syamsul Arifin (owner keramik Dinoyo). Kedua, bapak Muchlis Arif, S.Sn., M.Sn., akademisi Universitas Negeri Surabaya.
Pada kesempatan ini, pak Syamsul Arifin menggiring daya kreativitas peserta dari sejarah keramik di kawasan Dinoyo. Menurutnya, keberadaan kerajinan keramik di Dinoyo sudah ada sejak tahun 1930-an. Bentuknya berbagai jenis gerabah, hasil kreativitas masyarakat setempat. Hal itu pun akhirnya berkembang pesat hingga hari ini dalam bentuk keramik.
“Kualitas tanah dipersawahan Dinoyo sangat bagus dan cocok untuk keramik. Meskipun demikian, tetap butuh sentuhan kreativitas. Oleh karenanya, selain berbagai model keramik, sentuhan kreativitas itu juga pada edukasi pembuatan keramik. Itu pun ada tarifnya bila menghendaki edukasinya,” ungkap pak Syamsul memberikan fakta krativitasnya.
Sementara itu, selaras dengan daya inspirasi yang dimunculkan pak Syamsul, giliran pak Muchlis Arif (dosen Unesa), cukup dengan sebuah spidol, faktanya mampu “mengguncang” daya berpikir peserta workshop. Perbedaan jawaban dari peserta, menjadi pemantik akan mudahnya berkreativitas.
“Berkreativitas itu mudah, asalkan mindset kita terbentuk dan memiliki spesifikasi keunikan. Siapapun akan butuh sama orang-orang kreatif, bilamana mampu memiliki dasar, prinsip, dan metode untuk berkreasi secara totalitas,” ujar pak Muchlis Arif, memulai dengan membawa sebuah spidol.
Akhirnya pak Muchlis pun bertanya “Apa ini?” sembari beliau memegang spidol dan meminta jawaban dari seluruh peserta. Faktanya, masing-masing peserta memberikan jawaban berbeda-beda. Bahkan setiap peserta memberikan ulasan atas jawaban yang diberikan.
“Perbedaan jawaban itulah yang menjadi salah satu bukti kreativitas seseorang. Makanya dibutuhkan mindset yang betul-betul luar biasa, agar guru mampu membangun kreativitas yang lebih bagus dan produktif. Budaya membangun kreativitas tentu akan menjadi keistimewaan seorang guru dalam mendidik,” ujar pak Muchlis yang juga juri LKS Dikmen 2025.
Sementara itu, salah satu peserta menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas giat workshop yang digelar SMKN 5 Malang. Mengingat tema yang diangkat dalam workshop mampu menggesek kevakuman dirinya dalam berkreativitas.
“Ibarat sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Kita mendampingi anak didik ikut LKS Dikmen dan banyak waktu sia-sia. Alhamdulillah pihak SMKN 5 Malang menciptakan giat workshop ini. Inspiratif pokoknya!” ujar Bambang Parikesit, S.Pd., guru pendamping asal SMAN 1 Gondang Kabupaten Mojokerto.
Dinyatakan oleh pak Bambang, owner Mydebz Batik Mojokerto, hal paling menarik di workshop ini adalah diskusi yang kritis dan konstruktif. Narasumber yang mumpuni dan berpengalaman berpadu dengan daya keingin-tahuan peserta, menjadikan workshop di hari pertama, sungguh menarik.(use.22.04.2025)








Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar