Timun, Kecil Kecil Ajaib
Hayuk, siapa yang dirumahnya selalu ada timun?
Rabu, 1 Januari 2020. Tepat pukul 24.00, terbangun. Suara dar dor sangat keras terdengar. Perut melilit. Segera ke kamar kecil. Oh, Diare. Kenapa ya? Tanya dalam hati. Membuka lemari obat. Ah, aman. Ada En*rostop, Pr*mag, Amo*cillin, dan lainnya. Lemari kututup kembali. Tak jadi minum obat. Tahan dulu. Hanya minum air. Dan tidur lagi.
Pukul 03.15. Terbangun. Perut melilit lagi. Diare lagi. Masih bertanya,.kenapa ya? Kemudian Shalat. Memohon ampun kepada Allah. Dan memohon diberikan kesehatan, serta kesembuhan dari semua penyakit yang mungkin ada ditubuh.
Mengupas buah. Melon dan Pir. Juga Timun, 2 bji. Sambil masak, kumakan buah nya, dan timun juga, habis 1 biji. Pukul 06.00 Diare lagi. Badan menjadi agak lemes. Kuseduh madu, 1 gelas dan meminumnya. Makan lagi 1 biji timun, dibrakot saja. Seger. Enak dimulut. Dingin di perut.
Sampai siang diare 5 kali. Ditambah perut terasa begah. Siang, memblender Timun lagi, 2 biji. Ditambah sedikit air. Diminum glek glek. Kemudian tidur. Ketika bangun sore, kupas timun lagi. Dimakan, tanpa blender. Malam, Alhamdulillah bisa tidur nyenyak.
Pagi, 2 Januari 2020, masuk sekolah Semester genap. Bekal ke sekolah hari pertama, Timun.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar