Zaenal Abidin

Guru Pemula...

Selengkapnya
Navigasi Web
THE POWER OF IKHLAS
sumber: mediaaceh.com

THE POWER OF IKHLAS

Tidak ada yang mengetahui keikhlasan seorang hamba, kecuali Allah SWT. Ikhlas letaknya dalam sanubari kaum mukmin. Ikhlas berarti mencurahkan segalanya untuk Allah dan karena Allah.

Dalam hal bersedekah, ada adagium atau mungkin hadits yang mengatakan: "bersedekah dengan tangan kanan, hingga tangan kiri tidak mengetahuinya". Tangan kanan dengan tangan kiri itu sangat dekat, hampir tidak mungkin bisa melakukan hal semacam itu. Tapi begitulah ikhlas. Ia harus bersih dari kepentingan terdekat kita, yaitu nafsu.

Bisa saja, dhohirnya beribadah tapi batinnya bukan untuk Allah, bisanya dhohirnya sujud, tapi hatinya mendongak. Tentu yang tau hanya Allah semata. Untuk apa dan karena siapa saya beribadah.

Untuk itu, mari kita mengais teladan dari kisah Malik bin Dinar berikut ini:

Bertampang keren dengan harta berlimpah, Malik masih jua punya angan untuk diangkat jadi takmir (pengurus) masjid agung yang baru dibangun Mu'awiyah di Damaskus. Maka, ia pun rajin mendatangi masjid itu. Di salah satu pojoknya, ia bentangkan sajadah dan selama setahun terus-menerus beribadah seraya berharap agar setiap orang yang melihatnya shalat tersentuh. "Alangkah munafiknya engkau ini," bisik hatinya. Setelah setahun berlalu, bila malam datang, ia keluar dari masjid itu dan pergi bersenang-senang. Pada suatu malam, di tengah-tengah keasyikannya bermain musik, tiba tiba dari kecapi yang dimainkannya seperti terdengar suara: "Malik, mengapalah engkau belum juga bertobat?" Hatinya bergetar, kecapi dilemparkan dan ia bergegas ke masjid. . . "Selama setahun penuh aku berpura-pura menyembah Allah," kata fajar budinya. "Bukankah lebih baik jika kusembah Allah dengan sepenuh hati? Alangkah hinanya beribadah sekadar untuk kedudukan. Bila orang hendak mengangkatku sebagai takmir masjid, aku tak mau menerimanya." Untuk pertama kalinya malam itu ia shalat dengan khusyuk dan ikhlas. . . Keesokan harinya, orang-orang yang berkumpul di masjid seperti baru tersadar. "Hai, lihatlah dinding masjid telah retak-retak. Kita harus mengangkat seorang pengawas untuk memperbaikinya." Mereka bersepakat, Malik-lah orang yang tepat. Menungguinya hingga usai shalat, mereka lantas berkata: "Kami memohon kepadamu, sudilah menerima pengangkatan kami." . . "Ya Allah," seru Malik, "setahun penuh aku menyembah-Mu secara munafik dan tak seorang pun yang memandangku. Kini, setelah kuserahkan jiwaku pada-Mu dan bertekad tak akan menerima jabatan itu, Engkau menyuruh dua puluh orang menghadapku untuk mengalungkan tugas itu ke leherku. Demi kebesaran-Mu, aku tak menginginkan pengangkatan atas diriku." . . Kisah ini membersitkan iktibar bahwa ketulusan beribadah kepada Allah memancarkan kepercayaan dalam relasi kemanusiaan. Masalahnya, entah berapa banyak di antara kita yang beribadah sekadar demi dirinya sendiri: bershalat demi tradisi, bangun rumah ibadah demi tutupi korupsi, berhaji demi gengsi, berkhutbah demi mencaci, berzakat demi pamer diri.

Kisah ini saya dapatkan dalam Buku Makrifat Pagi, Percik embun spiritualitas di terik Republik karya Prof. Yudi Latif, mantap Ketua BPIP RI.

#TantanganGurusiana (Hari Ke-16)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga kita semua bisa ihlas karena Alloh

16 Feb
Balas

Aamiin....

18 Feb

Ihlas, enak terucap. Sulit terlaksana. Semoga kita mnjadi golongan muhlisin.. Aamiin.

16 Feb
Balas

Ya betul sekali... Aamiin

18 Feb

Luruskan niat, rezeki apapun akan datang sendiri

16 Feb
Balas

Betul Bu Haji...

18 Feb



search

New Post