Al Quran Bukan "Barang Antik"
Manusia dilahirkan dalam keadaan suci. "Al waladu yuladu 'ala fithrah...." Yang membuat majusi, yahudi, dan nasrani adalah keluarga, orang tua dan lingkungannya.Bisa jadi resmi dalam hal agama di kartu identitasnya. Pada kolom agama. Juga bisa secara i'tikad. Keyakinan, pola pikir, sikap, dan konco kancanya.
Lebih jauh, meskipun setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Namun pasti memiliki potensi berbagai karakter baik dan buruk. Beriman kafir, maling menjaga, taat berontak, syukur kufur dan lain-lain. Tinggal yang paling dominanlah akan nampak pada diri manusia.
Dalam istilah lain, Profesor Sumabrata menuturkan. Ada tiga jenis kitab suci (Al Quran). Al Quran dalam bentuk mushaf, makro kosmos, dan mikro kosmos. Ketiganya terdapat link dan match, jika salah satu koneksinya terputus akan berbahaya bagi kehidupan.
Mushaf, kita sebut saja Al Quran yang telah ditulis dalam bentuk kitab, buku, atau cetakan penerbit. Seperti diketahui, proses pengumpulan wahyu, pendokumentasian dalam bentuk tulisan tidak serta merta. Bukan turun wahyu, langsung ditulis. Tidak terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Peristiwa penjilidan Al Quran pada saat Khalifah Utsman bin Affan. Karenanya lazim disebut Mushaf Utsmani. Mengalami berbagai perbaikan, sehingga dapat dinikmati oleh Orang Islam di seluruh penjuru dunia.
Al Qur'an mikro kosmos, adalah diri pribadi manusia. Keterkaitan dengan mushaf Al-Qur'an?
Dalam Al Quran ada Surat Al-Baqarah. Setiap pribadi manusia punya potensi bersikap seperti sapi. Ada Surat Al Ankabut, individu manusia punya potensi sikap seperti laba-laba. Surat An Nisaa, manusia mempunyai sikap, akhlak laksana para perempuan. Dan seterusnya.
Al-Quran makro kosmos. Al Quran yang tertera di alam jagad raya, tidak hanya bumi, langit, dunia, akhirat, bahkan hingga Sidratul Muntaha. Arsy, berhadapan langsung dengan Tuhan. Bercengkrama, bersenda gurau, menatap mesra wajah Allah SWT. “Man 'arafa nafsahu, 'arafa Robbahu.” Shalatlah seakan-akan Engkau melihat Allah. Atau yakinkan, bayangkan, khusuklah karena Allah melihat Engkau. Jangan main-main. Ojo guyon, Gusti Allah SWT nyawang Riko (Jangan bergurau, Allah SWT melihatmu).
Logika berpikir seperti ini sangat masuk akal. Dan bisa dipertanggung jawabkan keilmiahannya.
Kita ambil beberapa contoh. Ibadah shalat, waktunya sudah ditentukan. Barang siapa melaksanakan shalat, niscaya mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Perintah shalat ada dalam Mushaf Al Quran. Meskipun tata cara tekhnisnya dari hadits dan Para Ulama Fiqh. Kerelaan, keikhlasan, bersegera shalat ada dalam diri kita. Dalam Al Quran mikro kosmos.
Penentuan waktu, efek positif pelaksanaannya menyebar di sekitar kita, lingkungan, alam jagad raya. Semuanya tidak terbatas yang Islam saja. Bukan beragama pun menerima efek positif dari shalat yang kita lakukan. Al Quran makro kosmos terhubung dengan kita sebagai mikro kosmos, terkoneksi dengan Mushaf Al Quran.
Bergeser sedikit, redaksi Al-Quran pelaksanaan shalat bergandengan. Beriringan dengan perintah menunaikan zakat. Hablum minallah beriringan dengan hablum minannaas. Mushaf, mikro kosmos, makro kosmos.
Bahkan zakat itu juga perintah Allah melalui Mushaf, terkait erat dengan usaha membersihkan jiwa dan harta. Bermanfaat bagi sesama manusia. Bisa juga membersihkan masyarakat dari efek negatif kefakiran, kemiskinan, banyak hutang dan lain-lain.
Jenis ibadah yang lain pun demikian. Tidak hanya formalitas ritual semata. Menggugurkan kewajiban Tuhan belaka. Akan tetapi ada spirit, kesadaran pribadi. Bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, alam jagad raya. Terhubung pada Tuhannya.
Segala potensi negatif akan mengendap bahkan menghilang. Bukan hanya karena membaca mushaf tanpa dikoneksikan dengan pribadi. Juga terputusnya hubungan dengan alam sekitar.
Bahasa haditsnya, “Ilmu bilaa amalin, kasya syajari bilaa tsamarin.” Ilmu tanpa praktik, tanpa penerapan, laksana pohon tak berbuah. Bikin kotoran belaka tiada manfaat. Semoga kita terjaga dari siksa membaca Al Quran dan ilmu tanpa pengamalan. Amin.(*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin ya robbal alaamiin. Jazakallah khoir untuk nutrisi siang sarat gizi ini. Menjadikan jasmani sehat dan rohani kuat dalam menjalankan ibadah kepada-Nya. Berharap sepenuh jiwa bukan ibadah yang hanya menggugurkan kewajiban kepada-Nya semata. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.
Iya Bunda. Ibadah yang kaffah, Islam yang kaffah tidak hanya ritual tapi spirit juga. Terima kasih telah menegaskan. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah fiik.