Zaenal Arifin

Praktisi pendidikan matematika di SMPN 1 Bangorejo-Banyuwangi. Hidup di https://www.facebook.com/zaenal.math IG: @zaenal.math TW: @Arifna2014...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anakmu, Ya Anakmu

Anakmu, Ya Anakmu

Nyata adanya. Orang tua memaksakan keinginannya. Orang itu mungkin saja teman kita. Bisa jadi dia adalah "Ndhoro Sinuwun Diri Kita."

Melimpah harta benda, pangkat, dan derajat, titipan-Nya. Seakan semua mata memandang. Si Intan Payung, anak Sang Juragan.

Minim keadaan. Berusaha mobilitas vertikal. Berbagai cara digunakan. Yang penting anak jadi dambaan.

Harus jadi ini dan itu. Bermodal bergebok dolar, perintah harus kesini dan kesitu. Tidak boleh ditolak, wajib dan fardu. Tak ada ruang diskusi, no complaint. ITU!

Memang, apa jadinya tanpa diarahkan. Orang tua bakal kewalahan. Ruang pembinaan, mutlak diperlukan. Bukan urusan tetangga, mencibir dengan komen murahan.

Memang. Anak dilahirkan dalam fitrah kesucian. Putih, bersih, kosong, laksana tabula rasa kan? Pelukis jiwa, orang tua dan realita keadaan. Seindah karya, "Sang Maestro Sungguhan."

Anak punya cita dan dunia. Loh mahfuz telah mengukirnya. Orang tua bermaksimal usaha. Namun ingat, Dia Maha Kuasa.

Bukan ini dan itu. Harus begini dan begitu. Kita hanya wayang nan dungu. Cukuplah bermaksimal dan bersungguh-sungguh.

 

****

 

Doa terbaik anakku. Entah jatahmu, akupun tak tahu. Terpenting selalu ingat pesanku. Berangkulanlah dengan Pencipta diriku dan dirimu.

Dalam bulan Rajab nan mulia. Terbersit seuntai doa. Barokah di dalamnya. Hingga bulan berikutnya.

Anakku, moga kita selalu berjumpa. Di sepanjang umur jatah kita. Dengan bulan super istimewa. Bulan Ramadhan, nan penuh cinta.

Cinta Allah, cinta memberi ampunan. Manfaatkan, maksimalkan. Ingat pesanku, meski kelak usiaku telah berlalu. Akunku biarkan jadi nasihatmu.

Salam tetes cinta untukmu. Aku tak kuasa apapun. Dirimu, ya dirimu. Kuasai dirimu sendiri di zamanmu.

Jangan lupakan user manual Wahyu Tuhan. Pasti berguna di semua zaman. Agar kita diselamatkan. Jalan licin dunia kehidupan.

Salam setetes cinta. Dengan segenap jiwa dan raga. Dari ayahmu yang takkan kuasa. Mengawalmu hingga akhir masa.

Demi masa. Setiap orang pasti akan dalam kerugian. Percaya dan yakinlah pada Kuasa Tuhan. Berbuat baiklah kepada siapa saja.

Jangan malu bertanya. Kebaikan apapun juga. Jangan pelit informasi. Sebab kau tak hidup sendiri.

Salam sepenuh jiwa. Dari ayahmu, yang bukan siapa-siapa.Tak kuasa apa-apa. Hanya tempat salah dan lupa. [*]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post