*****

Aku curiga kepada Anda. Kata almarhumah Pembaca gunakan untuk orang perempuan yang telah meninggal dunia?

Ya! memang, maksudku pun demikian, hahaha....

Tahun 80-an aku dan adikku tercatat sebagai murid di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jajag-Banyuwangi. Sepertinya sudah ‘njenang abang,’ sekarang namanya diganti MIN 3 Banyuwangi. Bulan, tahun tepatnya aku lupa Pembaca. Semoga tidak menjadi masalah, dan gelisah Anda.

Ujian. Ya, waktu itu ujian mata pelajaran muatan lokal, Bahasa Jawa.

Meskipun masyarakat Banyuwangi mayoritas berbahasa jawa, namun tata aturan kebahasaan tidak begitu kental dipraktikkan. Kosa kata, dan pemilahan penggunaannya (ngoko, kromo, kromo inggil) sudah campur aduk tidak karuan. Apalagi di zaman sekarang, rata-rata keluarga muda menggunakan Bahasa Indonesia.

Maaf bagi Anda yang dari luar jawa, ngoko adalah tingkatan Bahasa Jawa paling bawah atau rendah. Cenderung kasar dan penggunaannya oleh atasan kepada bawahan. Bisa jadi orang tua kepada yang lebih muda/ anaknya. Atau anak-anak antar teman sebaya.

Kromo, tingkatan Bahasa Jawa madya (sedang) atau tengah-tengah. Lazimnya digunakan oleh sesama orang tua seumuran. Kromo inggil, Bahasa Jawa tingkatan paling halus, atau paling tinggi. Biasanya digunakan oleh bawahan kepada atasan. Anak kepada orang tua, atau rakyat kepada Rajanya.

Kenangan ini terjadi saat adik perempuanku duduk di kelas dua dan aku duduk di bangku kelas lima. Salah satu materi ujian kelas dua adalah nama-nama daun, bunga, buah tumbuh-tumbuhan. Juga nama-nama hewan dan anaknya.

Singkat cerita, Bapak/ Ibu guru memberikan lembar ujian Bahasa Jawa yang telah dikoreksi kepada masing-masing murid. Termasuk pekerjaan adikku. Kami sekeluarga melihat bersama-sama hasil pekerjaan tersebut.

Kami sekeluarga tertawa bersama-sama, ketika membaca sekian banyak soal dan jawaban adikku. Terutama dua soal yang teringat olehku.

Gudhel anake . . . . Adikku menjawab untu. Hahaha ...hihihi….

Yang dipahami adikku gudhal. Gudhal merupakan kotoran pada gigi, atau sela-selanya. Bahasa jawanya gigi adalah untu. Maksud dari pembuat soal, gudhel nama dari anak kerbau. Jawaban yang tepat seharusnya Gudhel anake kebo. Kebo = kerbau.

Soal kedua, Showiyah anake . . . .Jawaban adikku saat itu Menik, gerr…gerr…gerr…hahaha….

Kebetulan tetangga belakang rumah bernama Bu Menik, dan punya anak bernama Siti Showiyah. Pikiran adikku langsung tertuju pada nama anak dan ibu tersebut, hehehe….

Soal Bahasa Jawa kedua bermaksud menanyakan nama hewan dan anaknya. Showiyah tidak lain adalah nama anak cecak, hmhmhm….

Kenangan tersebut, terkadang aku ceritakan di kelas pelajaran matematika. Sebagai tanda aku tetap ingat dan mendoakannya. Kenangan tetap abadi tertanam di otak kecilku hingga sekarang. Meskipun adik perempuanku telang berpulang sejak tahun 2004. Adikku sesak nafas akibat sakit paru-paru kronis. Doaku selalu padanya, semoga bertemu almarhumah Kakak dan Bapak di surga. Alfatihah .... amin.

Dunia fana, 04.03.2019 : 11.03