Bolak-balik buka gurusiana.id, tidak ada bosannya. Benar! aku sudah termehek-mehek.

Bangun tidur, gurusiana. Mau tidur, gurusiana. Lagi tidur, ya tidak lah. Bukan sama Diana, istri dung.

Mboh, jiiyaan tenan. Nggapleki! Jopa-japunya apa? Slametan ingkung? Ayam cemani? Pithik putih mulus?

Jiaaah, tersepona. Maaf, bukan tampilan gurusiana.

But, penghuninya. Macam-macam. Dari mana-mana. Mulai yang maniak, angin-anginan, sampai la yamuutu wa la yahya. Ini menurut survei Pak Haji Surabaya.

Sorry, tampilannya? Nggapleki! Semprul! Acak Adul!

Mana buktinya? Jangan ngaco! Kena pasal nanti! Pasal apa? Perbuatan tidak menyenangkan. Pasal hoaks. Atau minimal pasal ghibah. Weleh weleh, sok alim Son! Son!

Sabar Mas Bro!

Siap Son, tak tunggu.

Aku buka MENU, Manajemen Artikel.

Loh! Kok berubah? Management Artikel. Apa maksud ini semua? Sengajakah?

Ealah! Jebule, Ea! Lah!

Lanjut, Son!

Ke bawah sedikit, Tags.

Tentu bukan Tax. Apalagi Fax?

Tags, aku kira bentuk jamak. Aku tahunya asal diakhiri 's' atau ''es' artinya beberapa, lebih dari satu.

Loh! aku klik google translate. Kuketik tag = menandai. Aku ulangi lagi, tetap ngotot Mbah Google. Tag = Menandai.

Husnudzonku, tags = tanda-tanda. Atau menandai-menandai.

Kok ternyata tags = tag. Aku ulangi lagi. Lagi-lagi, Mbah Google tetap pada pendiriannya. Tags= Tag. Jadi tanda-tanda, sama dengan satu tanda. Ngawur!

Biar dijelaskan Piak Guru Fera. Beliau guru Bahasa Inggris, luarrr biasa. Kalau guru matematika, pasti tidak jelas.

Usut diusut, makanya di HP ku tags kok satu tempat, satu baris. Punya gurusianer lain bisa beberapa baris. Kalau nge tag lebih dari satu.

HP ku tidak bisa. Nge tag lebih dari satu, atau pak guru matematika yang tidak bisa?

Mungkin kedua--duanya. Biar diatasi gurusianer lain Son! Atau Adinda Alien.

Beliau selalu nge tag lebih dari satu. Dimodel-model lagi. Memang, cek...cek...cek.

#tag

#tags

#gurusianer

My home Banyuwangi.

Sabtu, 2.03.2019; 22:01