Zaenal Arifin

Praktisi pendidikan matematika di SMPN 1 Bangorejo-Banyuwangi. Hidup di https://www.facebook.com/zaenal.math IG: @zaenal.math TW: @Arifna2014...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tuhan Emak

Sayyidatiy wa Maulaiy Emak

(Gustiku dan Tuanku Ibu)

By: Kang Zae

Tulisan ini tidak berlebihan. Justru, jasa emaklah yang berlebih. Apa yang sudah Kamu lakukan? No comment? Tanpa ucapan, tanpa tindakan? Hanya cukup berterima kasih? Atau harus menyembah, bersujud pada Beliau.

Menarik. Kalimat terakhir, pantas untuk dilakukan. Layak dipersembahkan 'kagem' Bendoro Emak. Bahkan kurang. Tidak imbang dengan hamil sembilan bulan sepuluh hari. Gak 'nyucuk' dengan perjuangan Beliau melahirkan kita. Tak seimbang dengan ASI dan kasih sayang Panjenenganipun.

Syirik. Menyekutukan Tuhan dengan Emak. Wallahi, demi Gusti Allah. Saking begitu berjasanya Emak. Apabila diperbolehkan menyembah selain Tuhan, Emaklah yang saya sembah. Bahkan jika ada perbuatan yang lebih patuh dari menyembah, Beliau lah yang pantas menerimanya. Tidak ada yang lain.

Bukan siapa-siapa, Emak Gaess. Emak, aku ulangi lagi Emak.

Apakah lebih utama dari Presiden? Of course Emak lebih utama. Dari guru? Tetap Emak. Dibandingkan Kiai? Tetap Emak. Kiai khos? Tetap Emak. Wali? Tetap Emak. Emaklah Sulthonul auliya sebenarnya. Sholtonul auliya yang nyata di dekat kita. Doanya tidak akan ditolak. Sabdanya lebih cespleng, dari titah siapapun.

Saya tegaskan berulang-ulang, Emak lah lebih pantas menerima penghormatan daripada lainnya.

Jika Engkau menghormati gurumu, lebih hormatlah pada Emakmu. Jika Engkau jongkok ketika menemui gurumu. Maka Kau harus 'nglesot,' kala Emak memanggilmu.

Jika Kau boso kromo saat di dawuhi Kiaimu, maka camkan di hatimu! Harus kromo inggil pada Emakmu. Apabila Engkau takzim pada Romo Ustadz, super duper takzimlah 'dumateng' Emakmu. Apabila Kau takut kuwalat kepada 'Gus Majdub' fil 'alamiin. Lebih 'ngeri' kuwalat pada Emakmu sendiri.

Surga di bawah telapak kaki Emakmu.

Apa yang Kau nantikan?

Bergegaslah! Bersegeralah! Larilah!

Mumpung masih punya Emak. Doakanlah! bila Emakmu sudah tiada.

Apa yang Kau banggakan?

Tanpa Emakmu, Kau hanya darah kotor.

Tanpa Emakmu, Kau hanya daging tak berguna.

Tanpa Emakmu, Kau bukan siapa-siapa.

Sembah sujudku untuk Emakku. Perwakilan Tuhan yang Nyata. Emaaaakkkk! Semoga Dikau sehat wal afiat selalu. Doakanlah anak sablengmu! Berbisiklah pada Tuhan Emak, agar anakmu tetap di jalan-Nya. Di jalan yang Engkau dan Tuhan Ridloi. Amin.

#Guru abdi Emak

18 Maret 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jos gandos kothos-kothos. Pak

19 Mar
Balas

Belum ada apa-apanya,

20 Mar



search

New Post