ZAENOL HASAN

Zaenul Hasan, lahir di Kabupaten Jember, 19 Juni 1970. Alumni SDN Patemon 1 (1983), MTsN 1 Jember (1986), SMA 2 Jember (1989), D3 Pendidikan Bahasa Indone...

Selengkapnya
Navigasi Web

INGIN SISWA BAHAGIA? GURUNYA HARUS MERDEKA

Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan merupakan impian semua guru dan peserta didik. Jika guru dan peserta didik ditanya yang diharapkan saat pembelajaran, mereka akan menjawab dengan kompak “kami ingin bahagia dalam pembelajaran”. Jika dalam belajar peserta didik bahagia, guru pun pasti bahagia. Namun, jika peserta didik merasa terpaksa apalagi “dipaksa-paksa untuk belajar”, bosan, jenuh, dan gerah, guru pun juga pasti tidak bahagia. Mungkin yang perlu diperjelas dulu adalah indikator bahagia. Bahagianya peserta didik mungkin saat mereka bisa memahami yang diajarkan sang guru, bisa menyelesaikan semua tugas dengan cepat dan benar, mendapatkan apresiasi positif dari guru ketika bisa mengerjakan yang diperintahkan guru, atau saat merasakan yang dipelajari bermanfaat bagi kehidupannya, atau saat sang guru tidak memaksakan target atau tujuan pembelajaran, tetapi justru mau memperhatikan perasaan, situasi, dan kondisi peserta didiknya yang akan diajar.

Bahagianya peserta didik harus ditempatkan di atas segala-galanya. Menjadikan peserta didik bahagia dalam belajar tidak bergantung pada metode, Silabus Pembelajaran, RPP, Program Tahunan, apalagi Program Semester yang telah disusun oleh sang guru. Kebahagiaan peserta didik dalam belajar tergantung pada ikatan batin peserta didik dan guru. Oleh karena itu, sang guru ketika mengajar seharusnya memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman siswa karena antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya, baik secara individu maupun klasikal terlahir berbeda. Hanyalah guru yang merdeka yang akan mampu mewujudkan kebahagiaan bagi peserta didiknya dalam pembelajaran, bukan guru yang “terjajah, terbelenggu, terkungkung” oleh seperangkat tugas administrasi yang menumpuk dan harus diselesaikan. Hanyalah guru merdeka yang bebas dari rasa takut sehingga mereka memiliki keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan berinovasi dalam mengajar sehingga peserta didik senang. Hanyalah guru merdeka yang tidak ingin menjadi seperti orang lain sehingga mereka memiliki pandangan yang unik dan tidak takut untuk menyuarakan pendapatnya sendiri. Hanyalah guru merdeka yang tidak tergantung kepada pihak lain sehingga mereka memiliki otonomi yang tinggi dan dapat bekerja secara mandiri. Hanyalah guru merdeka yang akan selalu mencari kedalaman diri dalam mengajar. Mereka tidak hanya mengandalkan buku-buku teks atau materi yang disediakan oleh pihak lain, tetapi juga melakukan riset dan pengamatan langsung. Hanyalah guru merdeka yang akan menggali kedalaman dan kearifan dalam setiap topik yang diajarkan. Mereka juga berusaha memahami perspektif peserta didik dan mengambil pendekatan yang tepat dalam mengajar. Hanyalah guru merdeka yang akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kedalaman tugasnya. Mereka tidak hanya mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan, tetapi juga menambahkan materi yang relevan dan menantang untuk peserta didik. Hanyalah guru merdeka yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya sebagai guru. Mereka akan mengikuti pelatihan dan seminar, membaca literatur terbaru, dan memperbarui metode pengajaran mereka. Mereka akan mengevaluasi diri mereka sendiri dan berusaha untuk terus berkembang. Hanyalah guru merdeka yang tidak akan takut untuk mengemukakan pendapat dan memperjuangkan hak-haknya. Mereka juga berorganisasi dan bergabung dengan kelompok-kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama dengan dirinya sebagai guru yang merdeka. Hanyalah guru merdeka yang memiliki harga diri yang tinggi dan tidak mengorbankan nilai-nilai yang mereka anut demi popularitas atau keuntungan. Mereka juga memiliki integritas yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dari pihak lain. Hanyalah guru merdeka yang memiliki tujuan untuk membantu peserta didik agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Mereka memberdayakan peserta didik dengan memberikan motivasi, dukungan, dan bimbingan yang tepat. Mereka juga berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk belajar. Dengan menjadi guru merdeka, maka guru dapat memberikan dampak yang positif pada perkembangan pendidikan dan juga meningkatkan kualitas dirinya sebagai individu. Hanya dengan merdekanya guru, kebahagiaan lahir batin peserta didik dalam belajar akan tercipta.

Zaenol Hasan terlahir ke dunia 53 tahun yang lalu. Tepatnya pada 19 Juni 1970 di desa pinggiran Kabupaten Jember, yaitu Desa Patemon Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember. Sempat menjadi guru honorer di MAS Arjasa, MTsN 5 Jember, SMA Muhammadiyah 3 Jember, dan MTsN 1 Jember. Tahun 1999 diangkat sebagai PNS dan ditempatkan di MTsN 7 Jember. Mulai tahun 2005 sampai sekarang sebagai guru di MTs Negeri 1 Jember Jawa Timur. Alamat E-mail yang bisa

dihubungi adalah [email protected] dan WA aktif: 081249171709.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post