Zaid,ST

Bekerja sebagai Pranata Humas Kantor Kementerian Agama Kab.Lingga Provinsi Kepulauan Riau....

Selengkapnya
Navigasi Web

NADIM TANPA HANG, DARI SINGAPURA UNTUK INDONESIA

Bagi masyarakat Kepulaun Riau legenda Hang Nadim sudah sangat akrab. Seorang anak kecil berusia tujuh tahun yang cerdas,pintar dan berbudi pekerti luhur. Sebut saja Hang Nadim, kehadirannya memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi Raja Singapura ketika Singapura (Temasik) diserang oleh ikan todak.

Kisah ini berawal ketika Tun Jana Khatib seorang alim dari Pasai lewat di tepi Istana Raja Singapura, dia memandang sebatang pohon pinang lalu dipegangnya, maka pohon pinang itu tumbang. Kebetulan permaisuri raja melihat kejadian aneh itu. Dilaporkannya peristiwa itu kepada sang Raja. Raja Singapura murka dan memeritahkan kepada pengawal kerajaan untuk mencari dan menangkap Tun Jana Khatib.

Setelah dapat ditangkap di ujung pasar, Raja memerintahkan agar Tun Jana Khatib dihukum pancung karena telah melalukan perbuatan merusak aset milik kerajaan berupa sebatang pohon pinang. Dengan sigap, algojo mengeksekusi, Tun Jana Khatib. Namun sebelum dieksekusi, Tun Jana Khatib sempat berucap. Dia mengatakan bahwa Singapura akan ditimpa bala dan bencana luar biasa.

Ketika akan dibawa ke pemakaman, jenazah Tun Jana Khatib hilang, tetapi darahnya masih ada. Raja dan rakyat Singapura mulai bimbang. Ada perasaan takut, bagaimana kalau ucapan Tun Jana Khatib benar-benar terjadi.

Dalam waktu tidak berapa lama, kekhawatiran dan kebimbangan itu benar-benar terjadi. Nelayan yang ingin melaut harus berbalik arah bahkan ada yang mati. Pasalnya, ikan todak yang bermulut runcing bak pisau menyerang siapa saja yang ada di tepi pantai. Ikan todak terbang bak peluru terbang menyerang orang-orang.

Raja dengan kekuasaannya memerintahkan agar Singapura dipagar betis. Raja gusar karena sudah hampir separuh rakyatnya jadi korban. Dalam masa genting pun, sang Raja masih menunjukkan kebengisan dengan kekuasaannya. Raja membuat peraturan bahwa yang tidak mau menjadi pagar betis akan dihukum pancung. Rakyat dijadikan benteng pertahanan. Pembesar kerajaan yang mulai takut, mereka berfikir kalau rakyatnya sudah mati semua, maka merekalah yang akan menjadi benteng dengan pagar betis.

Singkat cerita, di tengah kegalauan sang Raja yang ingin segera mengatasi krisis negerinya, tiba-tiba muncul seorang anak kecil. Ia datang menemui sang Raja di Istana. Wajah polosnya menunjukkan bahwa ia datang ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Ia tidak memiliki kepentingan apa-apa di negerinya, kecuali ingin mengabdi dan membantu sang Raja dan negerinya segera keluar dari masalah serangan ikan todak yang mematikan.

Lalu, ia berbisik kepada sang Raja. Para pembesar kerajaan hanya menyaksikan sambil berpandang-pandangan dan menebak-menebak di dalam hati. Apa yang dibisikkan si anak kecil ini kepada Raja.

Raja diam sejenak, sambil duduk di singgasananya sang Raja tersenyum lebar. Lalu dengan lantang, Sanga Raja memerintahkan agar seluruh rakyat yang tersisa agar bergotong-royong menebang pohon pisang. Pembesar kerajaan yang lain yang biasa hidup mewah, masih bertanya-tanya untuk apa batang pohon pisang sebanyak itu dikumpulkan. Batang pisangkan lembut dan lunak, lantas mau dibikin apa. Semua masih misteri.

Lalu Raja bertitah, segera hantarkan batang pohon pisang ke tepi pantai dan disusun seperti pagar. Rakyat jelata langsung bergegas membawa batang pisang sebanyak-banyaknya. Disusun rapi memagari pantai.

Ruaaaarrr biasaaa, tenyata ikan todak yang terus menyerang banyak muncungnya yang tersangkut di batang pisang. Akhirnya, rakyat selamat dan tidak ada korban lagi. Jutaan ikan todak yang menyerang Singapura harus takluk di batang pisang.

Rakyat semuanya bersorak-sorai gembira. Raja mengumumkan kepada rakyat yang masih hidup bahwa ide untuk memagari pantai dengan batang pohon pisang berasal dari Hang Nadim. Anak kecil dan masih muda sekali.

Tersebarlah kemashuran tentang kepintaran Hang Nadim ke segenap penjuru negeri Singapura bahwa ada anak muda yang hebat. Kecerdasannnya mengatasi masalah sangat luar biasa. Namun, inilah dinamika hidup, para pembesar kerajaan yang selama ini hidup nyaman mulai merasa terganggu dan khawatir dengan kehadiran Hang Nadim.

Dengan segala tipu daya dan muslihatnya, mereka (pembesar kerajaan) membisikkan kepada Raja bahwa Hang Nadim ini berbahaya dan akan menjadi ancaman kekuasaan sang Raja kedepan. Masih muda dan sekecil ini saja mempunyai kelebihan dan kecerdasan luar biasa. Apalagi kalau sudah besar nanti, maka akan mengancam kedudukan sang Raja.

Secara massif, para pembesar kerajaan terus mempengaruhi sang Raja. Akhirnya sang Raja termakan hasutan. Bukan penghargaan yang Hang Nadim terima, tetapi hukuman yang ia dapat. Raja memang kejam dan bengis. Menurut cerita, Hang Nadim dimasukkan ke dalam kerangkeng dan ditenggelamkan dilaut hingga meninggal dunia. Para pembesar kerajaan pun merasa kedudukan dan kemewahan mereka di kerajaan tidak akan pernah terusik. Karena orang yang cerdas dan pintar sudah disingkirkan.

Kembali penggalan cerita di atas, semoga kehadiran Mas Nadim Anwar Makarim yang kelahiran Singapura ini akan mampu memberikan warna baru bagi perkembangan dunia pendidikan. Beliau harus menjawab keraguan rakyat Indonesia hari ini terhadapnya. Usia muda, apakah mampu memimpin Kementerian yang sangat besar dan tingkat kompleksitas yang tinggi.

Tidak ada lagi orang-orang yang jahat dan jahil dengan kepentingannya memberangus orang muda yang cerdas dan inovatif. Kisah Singapura Dilanggar Todak bisa dijadikan pengalaman bagi kita semua hari ini untuk saling menghargai orang berilmu dan menyayangi orang muda yang cerdas. Selamat datang Mas Nadim.

Wallahualam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang sarat hikmah, penuh pesan moral

01 Nov
Balas

Kisah yang sarat hikmah, penuh pesan moral

01 Nov
Balas

Kisah yang sarat hikmah, penuh pesan moral

01 Nov
Balas



search

New Post