Zaimatun

Dia Ibu rumah tangga. Menulis membuatnya bahagia. Menurutnya, hidup ini indah. Seberapapun sulit hidup, harus dilalui dengan cara-cara yang indah. Hanya itu yan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Refleksi

Afifah mendekap erat mushaf yang telah dibacanya. Matanya masih sembab. Malam itu, dia baru saja mengadukan segala beban yang semakin menghimpit dadanya. Dia hanya mampu memohon pada sang pencipta rasa. Ingin sekali dia menghapus rasa itu, agar dia bisa tegar seperti sebelum rasa itu ada.

Sebuah dentingan terdengar dari gawainya. Chat seorang sahabat masuk. Dadanya berdegup kencang. Afifah kembali rapuh. Tak mampu lagi dia menguasai diri. Dibalasnya chat itu, dan obrolan bergulir semakin lama semakin mengasyikan. Afifah lupa pada janjinya. Janji pada diri sendiri untuk menepis rasa yang mulai tak menenteramkan hati.

Entah sampai kapan refleksi-refleksi itu akan menyibukkan perasaannya. "Ya Allah, semua atas kehendak-Mu, maka kepada-Mu aku mohon petunjuk," untuk kesekian kalinya, air mata Afifah tumpah bersama do'anya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siip mantap bunda

02 Sep
Balas

Terima kasih, Bunda. Salam literasi.

02 Sep

Siip Bun mantap lanjut salam sukses selalu

03 Sep
Balas

Terima kasih, Bu Rini. Salam literasi.

04 Sep

Selalu tampil aduhai....salam literasi bunda

02 Sep
Balas

Terima kasih, Bunda. Salam literasi.

02 Sep



search

New Post