Zainul Abidin

Pengajar yang masih mencari jati diri...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerita Itu Sudah Tamat

Tantangan Heri ke-27

#TantanganGurusiana

Selasa, 3 Maret 2020 adalah hari kedua pelaksanaan gladi UNBK 2020. Sebelum jam 07.00 saya sudah masuk Lab 1 dimana Lab 1 adalah satu dari tiga laboratorium komputer yang ada, dan yang spesial adalah Lab 1 berisi komputer dengan spesifikasi jauh di bawah komputer yang ada di dua laboratorium lainnya. Saat saya masuk tampak sudah ada Miftah yang sering dipanggil dengan nama mas ganteng oleh ibu-ibu guru yang ada. Miftah mempunyai tugas menghidupkan semua komputer yang ada di tiga laboratorium tersebut. Paling menjengkelkan adalah menghidupkan komputer di Lab 1 karena harus merunduk di bawah meja untuk menombok tombol power yang ada di CPU.

Selepas menghidupkan komputer server, saya pun membuka tas laptop, ternyata laptop ketinggalan di rumah. Saya lihat jam tangan saya masih menunjukkan pukul 07.15, artinya ada waktu untuk pulang sebentar mengambil laptop. Setelah semua saya pastikan siap, peserta gladi saya suruh masuk. Anak-anak mulai login, sekitar setengah menit mulai anak-anak angkat tangan dan berkata "pak tidak bisa...." dan lumayan ada sekitar enam anak menyatakan bahwa akunnya sudah mengikuti tes. Mulailah saya mencari nama-nama siswa yang bermasalah dalam proses login guna dilakukan reset.

Alhamdulillah anak-anak bisa login setelah dilakukan reset. Ehhhh ternyata ada anak lagi yang angkat tangan dan menyatakan dia belum bisa login. Sayapun cari lagi namanya lalu saya reset lagi. Entah apa yang merasuki server pusat sehingga kejadian seperti ini selalu muncul saat gladi UNBK 2020. Setiap sesi selalu ada siswa yang tidak bisa masuk/login.

Sesi pertama selesai dan saya manfaatkan jeda antar sesi untuk bermain dengan kode html. Keinginan untuk bisa bermain dengan kode html kambuh lagi sehingga menguras pikiran yang berakibat mudah lapar. Entah perut ini lapar karena pikiran terkuras atau karena dari sesi pertama dimulai tidak ada secuil makanan pun yang masuk ke perut? Memang seharusnya paling tidak ada kue yang disediakan untuk proktor dan teknisi, tidak hanya makan siang saat sesi 2 berakhir. Tapi tidak apa apalah mungkin tahun ini nasib proktek seperti ini hehehe.

Pukul 11.30 sayapun tidak mampu bertahan, nasi kotak yang telah dikirim ke ruang laboratorium akhirnya saya pula dan saya santan habis. Perutpun terisi lagi, semangat belajar koding muncul kembali laptop merah bertuliskan ASUS (Aku Setia Untukmu Selalu) kembali kujamah. Tak terasa anak-anak mulai gaduh pertanda mereka sudah selesai mengerjakan. Segera proses logout dilakukan oleh anak-anak, datapun saya upload dilanjutkan dengan proses backup dan simpan.

Hampir ada jeda waktu sekitar dua jam sebelum memasuki sesi ketiga. Kumanfaatkan waktu tersebut untuk tidur siang karena suasana benar-benar membuat rasa kantuk apalagi sore nanti setelah gladi ada acara futsal. Saya harus memanfaatkan waktu luang yang ada sebaik-baiknya. Saat jarum jam menunjukkan pukul 13.48 serverpun saya hidupkan lagi, segera saya setting sesi tiga hari kedua. Kendala seperti sesi sebelumnya kambuh lagi, 8 siswa tidak bisa login karena terdeteksi sudah pernah mengerjakan padahal belum pernah. Reset peserta harus dilakukan lagi, sebagaian peserta sudah bisa login tapi beberapa peserta harus kembali dilakukan reset peserta. Kadang kondisi seperti ini menjemukan tapi karena ini memang sudah bagian dari tugas maka Protek harus melaksanakan atau menyelesaikan masalah yang ada dengan baik.

Menjelang pukul 16.00 semua tugas selama 3 hari ini akhirnya tuntas. Sekarang waktunya cari keriangan, kesenangan, keceriaan dan kelelahan di lapangan futsal. Setiap Selasa sore selalu kuluangkan waktu untuk berolahraga bersama orang-orang yang bisa saling menghargai walaupun sama-sama ingin mencari kemenangan. Kemenangan saat dilapangan tidak membuat bangga dan kekalahan di lapangan tidak membuat rendah tapi gerak dan keringat yang membasahi kostum lebih berasa. Lelah di dalam lapangan futsal adalah lelah yang bisa memberikan kenikmatan tersendiri.

Kumandang azan magrib menghentikan segala aktivitas di dalam lapangan futsal, satu persatu pemain keluar dari lapangan. Semua pemain bergegas pulang menembus rintik hujan petang itu. Bersih diri dan sholat Maghrib segera saya laksanakan dilanjutkan rebahan di atas tempat tidur. Gadget mulai saya ambil, kubuka kunci layar androidku dan terlihat pemberitahuan dari aplikasi Facebook, "Jangan Kau Siksa Aku, Mas. Tamat" membuat penasaran. Keinginan untuk membaca tidak bisa saya tunda karena ini bagaikan sinetron episode terakhir kalau ketinggalan nonton besok sudah tidak ada lagi. Baris demi baris, paragraf demi paragraf saya baca tanpa ada yang terlewati. Membaca alur cerita tersebut seakan mampu menghilangkan rasa lelah seharian ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat utk proktor keren, makasih apresiasinya nya pak

05 Mar
Balas



search

New Post