Asli, Mood Nulis Hilang, Ketika di Masa Sulit Ternyata benar, hal yang paling sulit dalam kehidupan kita adalah konsisten dan komitmen. Ketika rutinitas menulis sudah terabaikan maka tak mudah untuk bisa memulai nya kembali. Rasa malas terus menghantui dan menggerogoti. Bismillah, mudahkanlah Ya Allah. Ide banyak yang terpikir tapi untuk menuliskan teramat sulit. Tantangan menulis minimal 10 bh tulisan perbulan belum terisi satu pun untuk April, padahal sudah tanggal 15 sekarang. Menggenapkan tulisan menjadi 300 kata terasa sungguh berat untuk dilakukan. Mungkin ini masih efek dari kekecewaan terhadap diri sendiri yang tak mampu mencapai target amalan ramadhan. Merasa tak mampu dan hati yang tak baik-baik saja membuat hati malas untuk bergerak kembali. Alquran tak jadi tamat karena cuti puasa 8 hari. Akhirnya semuanya terbengkalai. Penjualan di kadai juga menurun, ana-anak tak ada yang bisa pulang, Rahmat selama dirumah juga kurang kooperatif untuk setiap kegiatan harian yang dilalaikannya. Belum lagi kekhawatiran kami terhadap duo abang yang terkendala dengan skripsinya. Kami malah membayangkan jika ternyata DO, pupus sudah harapan mereka. Kasihan sekali sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi, maka nya abi menawarkan mereka pindah di UIN BUKITTINGGI. Tapi mereka tak mengiyakan. Ditambah lagi kondisi Fathimah yang kurang sehat. Mencret beberapa hari dan batal puasa selama 4 hari. Oo, ternyata ini memang kondisi yang sedikit berat bagi kami. Termasuk HP anak2 yang rusak. Awalnya Muthiah yang mendapatkan musibah, hpnya jatuh dari motor, sehingga lcdnya rusak. Syukurnya kemudian beasiswa Muthiah sudah cair, itulah yng dijadikannya untuk pembeli HP. Lalu HP abang Hanif juga rusak. Memang begitulah kehidupan, silih berganti, dibalik kesulitan ada kemudahan, fibdlik kemudahan ada juga kesulitan. Kondisi seperti ini ternyata membuat ummi juga kehilangan semangat menulis. Entah kenapa sangat berat untuk menyelesaikan satu tulisan. Ada banyak judul dan tulisan yang menggantung tak selesai. Mau diteruskan feel nya sudah gak dapat lagi. Rasanya ingin mundur dari KLIP tapi sayang juga. Kata orang boleh saja kita malas atau kurang mood tapi tak boleh berhenti sama sekali. Makanya berusaha untuk tetap setor tulisan walau hanya sebatas jumlah minimum. Semoga nanti bisa semangat lagi.