Bismillah Cerita Kepompongku (Tantangan 30 hari melatih diri melakukan aktivitas positif) Hari ke-20, Jumat 4 Oktober 2024

Hal/Aktivitas yang dilatih: Berjalan kaki 30 menit tiap hari sambil menggerakan tangan dan berzikir Cerita Hari ini:

Alhamdulillah, hari ini ummi bisa jalan kaki 30 menit, padahal pulang sekolah tadi cukup pesimis bisa jalan karena hari hujan lebat. Tapi tidak setelah melepas lelah, hujan reda dan ummi langsung staf untuk jalan. Karena selesai hujan, jalan memang lengang. Ummi bisa khusus membaca zikir petangnya tanpa ada gangguan. Fathimah juga sedang belajar ngaji, jadi tak ada dia yang biasa menemani ummi dengan sepedanya.

Tadi ummi sempat berpikir kalau tak bisa jalan, kan sudah ada ganti aktivitas lain yang ummi program, yaitu salat tahajud di kamar anak bujang, berdoa sambil menangis, berharap Allah membantu membuka pintu hidayah bagi anak ummi yang sedang malas ibadah, sedang suka di mode silent.

Ummi sadar bahwa ini memang fasenya seperti itu kata seorang psikolog. Sedang tak ingin dinasehati, tak suka diceramahi apa lagi diprotes dan dimarahi. Awalnya ummi dibangunkan abi pukul 4.00, tapi karena ummi begadang sampai pukul 12.00 membuat Ekin, mata terasa begitu berat untuk dibuka.

Alhamdulillah Allah Swt mudahkan untuk ummi bisa bangun. Setelah berwudhu, ummi menuju kamar nak bujang. Kamarnya sudah terang karena lampunya sudah dihidupkan abi saat membangunkannya sesudah ummi tadi.

Bismillah, ummi mulai salat. Rasanya berbeda auranya. Ada rasa haru yang menyelimuti hati ummi. Besar sekali harapan ummi agar Allah Swt bukakan pintu hidayah bagi anak bujang ummi.

Selesai salat 2 rakaat, ummi benar benar berdoa dengan khusyu' dengan bersimbah air mata. Mukena sudah basah oleh air mata beriringan dengan air hidung, he he.

"Ya Allah yang maha membuka kan hati, bukakanlah pintu hidayah bagi anak hamba, mudahkanlah jalan baginya untuk taat pada perintahMu, mudahkanlah jalan baginya dalam menuntut ilmu. Ya Allah, kami lemah, kami kurang ilmu, ampunilah segala kekurangan kami dalam mendidik anak. Ampunilah dosa kami.

Janganlah Engkau timpakan kesalahan kami kepada anak anak kami. Kami ridha dengan segala kelebihan dan kekurangan anak kami. Tuntunan dia ke JalanMu, pelihara lah dia dari segala tipu daya setan.

Mudahkan jalan bagi Ananda untuk taat kepadamu, rajin salat ke masjid, tilawah dan berbakti kepada orang tua"? Saat berdoa itulah terdengar nak bujang bergerak di atas kasur. Ya Allah sampaikanlah perasaan hati hamba kepadanya. Selesai berdoa terdengar sayur sayup suara azan subuh dari menara masjid.

Ummi pun bangkit dan mengusap pundak ya. " Bangunlah Nak, salatlah ke masjid. Kuatkan hati Nak, kata ummi dengan suara bergetar. Lihat piagam itu, piagam wisudawan terbaik. Kembalilah menjadi anak ummi yang dulu, rajin salat, rajin tilawah, berbahagia dan gembira. Ndak sayang sama ummi lanjut ummi sambil menangis. Benar benar haru Rasanya. Ummi tak rela kehilangan anak ummi yang dulu, kembalilah, Nak!" Hari ini ummi memahami bahwa:

Nak bujang ummi mungkin setiap dengan abinya. Tak suka diprotes dan dibantah. Jika dibantah dia akan menjauh. Maka cara ampuh adalah mendekatkan, menyenangkan hatinya, artinya ambil hatinya maka akan menurut dengan kita.

Tapi di lain sisi dia juga butuh ditegaskan. Kalau ada yang salah dalam perilakunya, abilah orang yang pertama menegurnya. Dia tak boleh nyaman di zona aman, hidup itu keras, biar dia merasakan bahwa tak semua yang terjadi dalam hidup, enak dan menyenangkan sesuai kehendak kita. Dia harus belajar kecewa, belajar memaafkan.

Satu hal lagi dia harus dibantu untuk bisa bersosialisasi dan bekerjasama dengan orang lain. Walau orang tersebut tak disukainya.