Mengalah Bukan Berarti Kalah
Mengalah Bukan Berarti Kalah
Oleh: Zakiah, SS
Interaksi sosial bisa menimbulkan banyak konflik. Individu yang berasal dari kultur, budaya dan latar belakang sosial yang berbeda bisa menjadi pemicunya.
Oleh sebab itu ada sifat yang harus dimiliki untuk menghindari konflik yang berkepanjangan atau mencegah agar konflik tidak berubah menjadi lebih besar dan melebar.
Apa itu? Tentu saja kita harus memiliki sifat mengalah apalagi bagi seorang perempuan. Perempuan identik dengan kelemah-lembutan, sabar dan banyak mengalah.
Betapa banyak sebuah permasalahan besar muncul dari hal yang kecil dan dibarengi dengan sifat tidak mau mengalah. Mungkin persoalan itu terjadi di tempat kerja atau di dalam keluarga. Keduanya bisa jadi disebabkan oleh gesekan-gesekan dalam berkomunikasi. Jika tidak diiringi dengan sifat banyak mengalah maka akan mudah muncul konflik dalam bentuk perang dingin bahkan bisa juga menjadi konflik yang lebih besar dan berkepanjangan. Akibatnya tentu memengaruhi kepada suasana kerja serta kenyamanan dalam berinteraksi.
Mengalah di sini bukan berarti menghindar dan mendiamkan persoalan. Ada saatnya kita tidak harus melawan dan membalas perlakuan yang kasar atau perkataan yang tidak pantas. Mungkin kita perlu mendiamkan sesaat agar tidak terpancing emosi, mencari waktu yang tepat untuk bicara berdua dari hati ke hati. Memang tidak mudah untuk bicara berdua, tapi hal seperti ini perlu dibiasakan agar persoalan menjadi jernih dan bisa diselesaikan dengan baik.
Berbicara saat sedang emosi kadang tidak menyelesaikan masalah. Karena sama-sama emosi, yang muncul tentu lebih dominan ego masing-masing dan kadang tidak mendapatkan titik temu. Apalagi jika ada orang lain yang mendengar dan menyaksikan, masing-masing kita tidak ingin terlihat salah apalagi untuk mengaku salah. Ditambah lagi jika yang menyaksikan bukannya berlaku bijaksana, malah menambah minyak tanah. Hal ini lah membuat persoalan semakin runyam dan ibarat benang kusut, jadi sulit untuk diurai dan diselesaikan.
Demikian juga jika persoalan yang terjadi dalam rumah tangga. Perlu mengalah salah satu, tidak saling memuntahkan saat sedang emosi.
Pasangan hidup kita adalah orang terdekat dan orang yang kita sayangi serta cintai. Saat sedang ada persoalan dan emosi jangan mudah mengeluarkan kata-kata tidak pantas karena akan menyakiri pasangan. Kalaupun ada salah satu yang sedang emosi maka yang lain harus mengalah terutama istri. Istri dengan sifat penyabar dan lemah lembutnya semoga bisa bersabar. Setelah suasana agak reda, baru dibicarakan dengan baik-baik. Kalaupun tidak langsung, dengan chat di wa pun bisa.
Satu hal lagi, setiap masalah dan persoalan akan mudah terurai jika salah satu diantaranya mau memulai untuk meminta maaf, tidak penting siapa yang salah. Yang dibutuhkan adalah sifat mengalah dan mau memulai pembicaraan dengan meminta maaf. Hal ini biasanya juga akan memancing lawan bicara untuk juga mengakui kesalahan dan meminta maaf balik. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Asalkan salah seorang diantara kita mau mengalah dan meminta maaf. Maja masalah akan terurai, hati akan melunak dan persoalan pun selesai dan suasana mencair. Yang tidak boleh lupa sertakan Allah Swt dalam setiap persoalan, selalu berdoa agar dibantu untuk menyelesaikan setiap masalah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar