Zakiyah, M.Pd

Guru Bahasa Inggris di SMKN 2 Cilegon dan Dosen di STIT Al-khairiyah Cilegon. Usaha Jasa Make-up dan MC. Menulis adalah hobi baru saya, semoga bisa menjadi Penu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Benci Tapi Cinta 11

Benci Tapi Cinta 11

Diterik matahari siang bolong, namun tidak mengurangi semangat para siswa untuk mengikuti dan menjadi supporter beberapa lomba Class Meeting di sekolahnya. Claudia masih setia menemani Paijo di kantin sambil menunggu pengumuman hasil lomba matematika yang diikuti Paijo.

"Jo, tadi waktu lomba, kamu gimana ada kesulitan tidak?" Tanya Claudia sambil menyeruput es cappucino nya.

"Alhamdulillah, hampir semua soal tadi, pernah aku coba kerjakan meski beda angka. Minimalnya aku tahu caranya." Jawab Paijo tenang.

"Syukurlah... Aku tambah tenang, sejujurnya aku tadi gelisah dan cemas, aku takut kamu kalah dan.. " Belum selesai Paijo melanjutkan kalimat Claudia.

"Bondan akan menjadi kekasih mu. Itukan maksudmu?" Tanya Paijo dan Claudia menepisnya.

"Bukan itu maksudnya, tadi aku mau bilang...aku tidak mau jadi kekasih Bondan." Jawab Claudia.

"Kenapa? Bondan smart, juara tingkat Nasional loh, tampan juga orangnya. Apa kekurangan dia?" Paijo memojokkan Claudia.

"Kamu mau tahu kenapa?" Balik tanya Claudia.

"Ya.. Jika itu penting buatmu!"

"Because I love you so much, Jo." Ungkap Claudia sambil memegang tangan Paijo, dan membuat Paijo tak berdaya, jari jemari Claudia yang lembut menyentuh tangannya hatinya sangat berdebar, dan jantungnya berdetak sangat kencang. Matanya memandang wajah nan ayu bibir nya yang tipis nampak mengembang terlihat manis senyuman Claudia.

Lagi-lagi David tiba dan mengganggu mereka berdua. "Woi.. Asik amat man!" David langsung duduk di samping Paijo sambil terengah-engah nafasnya. "Huff.. Aku cari-cari kalian tahunya disini."

"Hmmm... Ngapain sih ganggu kita mulu." Tukas Claudia

"Pacaran mulu... Tuh pengumuman uda mau mulai semua nyariin Paijo."

" Oh iya sekarang sudah jam satu, ayoo kita segera kesana." Ujar Paijo bersemangat. Akhirnya meteka menuju ruangan serba guna yang dijadikan central lomba-lomba Class meeting.

Diruangan itu sudah penuh dengan siswa-siswi, termasuk Bondan dan genk nya, juga dewan gurunya. Salah satu panitia membuka acara penutupan, dan membacakan para pemenang lomba-lomba nya.

Saat itu juga panitia menyebutkan pemenang lomba matematika, Bondan langsung berdiri dengan percaya diri nya siap-siap untuk maju, dia terlihat sombong dan menatap Paijo dengan senyuman sinisnya. Dan benar saja nama Bondan disebutnya, tapi raut wajahnya tidak bahagia yang disebut baru juara ke dua bukan pertama. Sontak saja Claudia dan David bersorak.

"Jo, you are the winner!"

"Juara pertama diraih oleh...siapakah dia?" Ucap panitia, sontak semua menjawab, Paijo.

"Juara pertama adalah Bagaskoro alias Paijo!"

Langsung semua teman-temannya memboyong Paijo ke depan podium dengan jingkrak kesenangan. "Hidup Paijo.. Hidup Paijo."

Semua guru merasa bangga melihat Paijo berubah menjadi berprestasi. Pak Djarot guru matematika nya maju ke podium memberikan selamat begitu pun wali kelas nya miss Sonia dan hampir semua guru memberikan selamat dan foto bersama. Ternyata para guru banyak yang suka dengan ketampanan Paijo yang mirip Orang Arab. Dia keturunan Arab dari keluarga ayahnya.

Bondan terabaikan, Paijo telah mencuri banyak perhatian khususnya kaum hawa. Claudia sangat bahagia dan bangga pujaan hatinya menjadi sang juara. Tiba-tiba genk Albert menarik lengan Claudia, tanpa diketahui siapapun.

"Claudia, dicari grandmamu tuh di depan gerbang." Salah satu cewek yang menarik lengan Claudia.

"Grandma? Ok thanks ya... " Claudia langsung berlari menuju gerbang, dia nampak sangat merindukan neneknya yang jarang pulang ke Solo.

Ketika Claudia keluar dari pintu gerbang, tiba-tiba Claudia ditarik oleh segerombolan lelaki yang berbadan kekar, Claudia didorong masuk dalam mobil Innova hitam dan pergi menghilang dari sekolah itu. David dan Paijo baru menyadari Claudia tidak bersamanya.

"Vid, bule cantik mana? Kok tumben sih dia tidak mendekati ku. Aku memenangkan lomba ini cuma untuk dia, eh orang nya malah ngilang, aneh." Ucap Paijo sedikit kesal.

"Lah aku kira dia ada didekatmu biasanya kayak perangko nempel terus sama kamu, Jo." Jawab David.

"Yauda kita cari ke kelas saja."

Mereka tak menemukannya juga, dan semua temannya ditanya tidak ada yang tahu. Akhirnya Paijo dan David mulai panik, mereka mencari seluruh tempat yang ada di sekolah, juga tidak mereka temukan. Akhirnya bertemu pak Satpam dia memberikan jawaban atas teka teki ini.

"Pak lihat Claudia nggak tadi?"

"Oh iya tadi keluar sendirian, dia izin keluar katanya mau bertemu grandmanya. Aku lihat diluar memang ada mobil Innova hitam. Dan dia juga sepertinya masuk dalam mobil itu."

"Kalau grandma nya bukan itu deh mobilnya tapi Alphard putih." Jawab Paijo dan sontak dia lari mencari Bondan. David pun mengikutinya dari belakang.

"Bondan, jangan pengecut kamu, mana Claudia? Dimana kau bawa Claudia?" Ucap Paino sangat keras suaranya, sampai teman-teman nya yang ada didalam kelas terperanjat. Paijo sudah tidak bisa menahan emosinya, dia mengira Bondan yang menculiknya. Bondan jadi bingung dan tidak tahu apa-apa.

"Tunggu Jo! Aku tidak paham apa maksudmu?" Jawab Bondan mendekati Paijo.

"Jangan pura-pura didepanku, kamu merasa tidak puas atas kekalahanmu, dan kamu menculik Claudia. Ngaku tidak?" Paijo sangat emosi dan marah pada Bondan sampai mau meninjunya, tapi dilerai oleh teman-teman Bondan.

"Tenang Jo, sumpah bukan aku yang melakukan nya. Tidak mungkin aku sejahat itu! Semua ini aku lakukan karena aku tahu Claudia sangat mencintaimu tapi kamu selama ini mengabaikannya. Aku menantangmu lomba itu hanya ingin tahu seberapa besar cintamu pada Claudia. Dan kamu telah membuktikannya, aku kasihan sama Claudia yang aku anggap sebagai adikku sendiri tidak lebih dari itu."

"Jadi selama ini kalian sandiwara?"

"Tidak, Claudia tidak tahu menahu, aku ingin kamu menjadi yang terbaik, melanjutkan perjuanganku sebentar lagi aku mau lulus, dan kamu sudah membuktikan keduanya. Selain kamu bisa berprestasi, kamu juga benar-benar jatuh cinta pada Claudia, iya kan? Jangan munafik Jo!" Ucap Bondan lugas.

"Iya aku memang jatuh cinta sejak pertama kali melihat nya." Jelas Paijo.

"Syukurlah, aku ikut senang. Sekarang ayo kita cari Claudia bareng-bareng!" Ujar Bondan.

"Maafkan aku ya, aku sudah salah paham selama ini." Paijo akhirnya memeluk Bondan

Dan perseteruan itu teratasi juga dan mereka bersatu mencari Claudia yang telah diculik oleh genk Albert.

Bersambung

#Tagur hari ke 180

'

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post