Cumlaude yang Melalaikan

Tantangan Hari Ke-25

Lulus dari bangku kuliah berpredikat cumlaude (dengan pujian) adalah sebuah kesuksesan dan impian bagi sebagian besar orang. Untuk mendapatkan predikat ini saya mengikuti semua rangkaian pembelajaran saat kuliah dengan baik. Sebab dua tujuan utama saat kuliah yaitu lulus dengan cepat serta predikat yang baik. Hal inilah yang menjadi semangat untuk melakukan yang terbaik. Setiap kesuksesan wajib di syukuri. Kesuksesan merupakan buah kerja keras dan kerja ikhlas. Terpenting sukses tak membuat jumawa dan selalu bangkit saat bersua kegagalan.

Tak jarang sukses juga membuat kita lalai. Kelalaian inilah yang terjadi pada saya setelah meraih predikat cumlaude saat kuliah. Kelalaian akan satu kesuksesan yang sebenarnya itu merupakan suatu awal dari perjalanan panjang. Ujungnya kelalaian itu bermuara dengan tidak lulusnya saya ketika tes CPNS untuk pertama kalinya di tahun 2012. Karena merasa sudah tahu akan segala hal, saya tak terlalu banyak bertanya tentang bagaimana sistem penerimaan CPNS dan soal-soal yang akan diujikan. Kepercayaan diri yang tinggi saja ternyata tidak cukup, justru jika tidak di kontrol malah bermuara pada kegagalan.

Apa yang terjadi ketika sukses justru melalaikan?. Sukses sebagai lulusan terbaik tak semestinya bertemankan kelalaian. Belajar dari pengalaman di atas, saya tidak mau terulang pada tes CPNS yang kedua. “saya harus lulus”, ucapku dalam hati. Alhamdulillah, akhirnya saya lulus menjadi CPNS di Kabupaten Bangka Barat di tahun 2013. Sejatinya belajar dan berdoa tetap yang utama bagi insan manusia. Dengan pengalaman di atas, kita boleh bangga akan sebuah prestasi yang telah di raih akan tetapi jangan larut dalam kebanggaan yang akan melalaikan. Seribu kebanggaan terkadang tak mampu menenangkan saat kita bertemu satu kegagalan. Untuk itu sukses tetap waspada, jatuhpun mutlak bangkit lagi. Kita harus selalu bersemangat menata kehidupan serta tetap ikhtiar menjemput keberkahan. Satu kesuksesan adalah pemantik semangat meraih kesuksesan berikutnya.

Jebu Laut, 25 Maret 2020

Zevri Mulyansyah, S.Pd (Guru Kelas SDN 14 Parittiga Kab. Bangka Barat)

#TantanganGurusiana