Matematika, Suka Tak Cinta

Tantangan Hari Ke-3

Proses pembelajaran di SD sekarang menggunakan kurikulum 2013 dengan pendekatan tematik di setiap kelasnya. Hanya saja untuk kelas tinggi pembelajaran Matematika berdiri sendiri dan tidak lagi di gabung dalam pembelajaran tematik. Setiap akhir tema biasanya guru akan mengadakan ujian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan kemajuan belajar dari peserta didik. Ujian dilaksanakan per mata pelajaran, walaupun kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara tematik.

Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang juga diujikan pada setiap jenjang kelas di SD. Matematika yang juga merupakan mata pelajaran eksak menjadi mata pelajaran yang sangat disukai untuk peserta didik dengan kemampuan analisis yang baik. Namun, banyak juga peserta didik yang tidak senang bahkan benci dengan Matematika.

Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar, Matematika terkesan menjadi momok yang menakutkan dan bahkan sangat dihindari oleh peserta didik. Hal ini seharusnya memacu kita sebagai guru untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi dalam proses pembelajaran sehingga suatu saat bisa kita dengar “Math, I love you” dari mulut semua peserta didik yang kita cintai.

Sejatinya, proses pendidikan itu menjadi tanggung jawab semua orang. Akan tetapi, kebanyakan kita hanya menitipkan pendidikan kepada guru di ruang-ruang kelas dan terkesan berharap hasil yang baik tanpa mengikuti episode demi episode dalam setiap proses pembelajaran di ruang balok kelas yang sempit dan terbatas oleh waktu. “Setiap orang menjadi guru, dan setiap rumah menjadi sekolah” (Ki Hadjar Dewantara).

Kita berharap semua peserta didik menyukai semua mata pelajaran di sekolah. Begitupun Matematika, hendaknya menjadi primadona di sekolah yang tak hanya di suka tak di cinta. Lebih dari sekedar itu, “Matematika , ku suka ku cinta”. Jayalah terus pendidikan Indonesia.

Ruang Kelas VI, 03 Maret 2020

Zevri Mulyansyah, S.Pd (Guru Kelas SDN 14 Parittiga Kab. Bangka Barat)

#TantanganGurusiana