Rasulullah, “Uswatun Hasanah”

Tantangan Hari Ke-7

Dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak bisa terlepas dari hubungan sosial dengan warga lainnya. Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang bisa bertahan hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Berdasarkan fakta inilah hubungan sosial dalam kehidupan harus terjalin dengan baik.

Kehidupan sosial yang baik di masyarakat juga tidak dapat tercipta jika di pimpin oleh pemimpin berjiwa boss. Lain halnya dengan pemimpin yang berjiwa leader. Jika boss hanya mampu memerintahkan, maka seorang leader akan berkata “mari kita kerjakan bersama”.

Dewasa ini, terkadang pemimpin hanya mampu menjadi boss tanpa mampu memerankan diri menjadi seorang leader. Namun tak sedikit pula pemimpin yang mampu menjadi leader dengan baik. Bahkan kita sampai bingung membedakan yang mana pemimpin dan mana yang di pimpin, saking membaurnya pemimpin dengan yang di pimpin.

Berbahaya lagi jika orang yang di pimpin berlagak sok seperti pemimpin. Pemimpin juga cukup satu, yang bertugas mengatur dan memberikan contoh kepada yang di pimpin. Secara sederhana dapat kita bayangkan jika sebuah kelas di pimpin oleh dua orang ketua kelas. Maka kita sudah dapat memahami apa yang akan terjadi?

Siapakah sosok pemimpin yang baik itu? Jawabannya adalah Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman : “Laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatun” yang artinya “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS Al-Ahzab : 21). Untuk bisa mencintai dan meneladani pola kemimpinan Nabi Muhammad SAW secara benar, tentunya kita harus mengkaji serta mempelajari sepak terjang beliau semasa hidupnya. Dengan demikian, ketika seseorang menjadi pemimpin akan dapat memimpin dengan baik karena meniru pola kepemimpinan yang telah dicontohkan Rasulullah SAW.

Rumah, 07 Maret 2020

Zevri Mulyansyah, S.Pd (Guru Kelas SDN 14 Parittiga Kab. Bangka Barat)

#TantanganGurusiana