Relung Hati Qonita. 16

Februari 6, 2020

(Umi Aisyah)

#TantanganGurusiana

#Tantangan Menulis Gurusiana_ 16

Saat semuanya telah siap, pak KUA pun segera memulai dan bapak Qonita yang menikahkan anaknya.

Semua terasa sangat hikmat, dan begitu sakral, setelah tangan bapak Qonita memegang tangan Ruri dan menikahkan anaknya... Ruri dengan yakin menjawab..Saya terima nikahnya anak bapak Qonita binti... dengan mas kawin sebentuk cicin mas", tunaiiiii......

Setelah itu saksi menyatakan sah!!!

Ruri tampak lega dan Qonitapun lega, pernikahan ini sangat hikmat, di lanjutkan sungkem kepada Kedua orang tua Qonita dan sanak saudara...

Alhamdulillah Ruri dan qonita telah sah, menjadi sepasang suami istri. Ada perasaan bahagia namun ada perasaan yang tak bisa diungkapkan oleh Qonita.

Ternyata aku sudah menjadi seorang istri saat ini.batin Qonita berkata.

Setelah hakim membacakan doa merekapun disuguhkan hidangan yang istimewa oleh keluaga Qonita.

Saat malam pertama ternyata Qonita belum tidur bersama",.

Padahal Ruri sangat menanti malam pertamanya, namun dia sangat menghargai Qonita dan keluarga Qonita.

Walaupun sudah sah menjadi suami aku masih belum bisa sekamar dengan istriku!!!

Namun apa hendak di kata.. Ruri berkata dalam hatinya..

Sabar... sabar... sabar.

Mereka tidak tidur sekamar di karenakan acara pesta belum di laksanakan kata orang-orang di kampung kalau sudah hilang malam pertamanya, nanti saat di sanding sudah tidak ayu lagi. Dan Qonita tidak bisa membantah. Dia menuruti aja kata keluarganya, dan beruntung Ruri juga memahami dan mengerti.

Saatnya tiba keluarga Qonita mengadakan pesta besar. Qonita bersanding memakai pakaian jawa berwarna hitam dengan kain wiron,, duh sungguh cantik dan mempesona,, Ruri tidak kalah gagahnya, mengenakan baju jawa, Ruri di dampingi teman-temannya.

Terlihat sangat serasi mereka berdua..

Disela-sela duduk bersanding Ruri sering mengoda Qonita.

Masya Allah cantik sekali istriku.. tidak sabar rasanya aku ingin memeluk dan menciumi mu..

Qonita melotot seketika, dengan candaan Ruri..

Abang apa-apaan, malu tau di dengar orang, padahal jantung Qonita berdegub tanpa aturan.

Kan gak ada salahnya, abangkan suami mu,, sambil tersenyum Qonita melihat Ruri...

Seharian penuh acara pesta mereka, sunguh membuat capek sekali.

Malam ini di rumah Qonita masih ada acara orgen, sehinga masih ramai. Qonita sudah tidak bisa menahan lagi rasa ngantuknya, dan ia permisi masuk kamar dan tidur duluan, kepada Ruri.

Ruri masih saja duduk sambil berbincang-bincang dengan keluarga Qonita dan temannya yang masih menginap disitu.

Sudah hampir jam 12.00 malam acara telah usai, dan semua tamu juga ingin beristirahat.

Ruri tidak lengah lagi segera masuk ke kamar menyusul istrinya,rasanya tidak sabar inggin memadu kasih kepada Qonita", namun di lihatnya Qonita tertidur pulas Ruripun tidak tega, malam ini segala keingginannya menghabiskan waktu dan mereguk kasih cinta mereka, akhirnya diurungkannya lagi.

Dan Ruri tidur di sebelah istrinya, di pandangi Qonita, rasanya aku sangat beruntung mempunyai istri yang baik dan secantik ini,, bisiknya dalam hati.

***

Bersambung