#Tagur30 (ke-4)#

Malam ini,, kududuk sendiri di teras rumah ditemani gemericik air dari aquarium dan kicau burung yang sesekali menyapa alam, pikiranku berselancar menembus kebisingan suara kendaraan yang sesekali melintas di jalan propinsi di samping rumah kami, saya sedang berpikir tentang posisiku di hati anak-anakku.

Menjadi orang tua bagi anak, sudah pasti dan tak mungkin diragukan lagi, tapi menjadi teman bagi anak, menjadi sahabat bagi anak, menjadi teman curhat bagi anak, menjadi guru juga menjadi pemimpin bagi anak, tidaklah mudah apalagi jika si buah sudah menyandang stempel ABG aliaas Anak Baru Gede.  bahkan sekarang ada istilah yang keren, yaitu ABABIL (ABG Labil). Istilah ini sangat tepat, karena tahap ini adalah masa peralihan dari anak-anak ke remaja tahap yang sering muncul permasalahan.

Seringkali orang tua bersikap overprotektif menghadapi si buah hati di tahap ini yang justru akan membuat mereka stress, padahal pada tahap inilah kita sebagai orang tua hendaknya mulai berperan sebagai teman, sahabat dan teman curhat, agar si buah hati tidak salah dalam memilih teman curhat. Pada masa labil ini si buah hati memerlukan pengarahan yang tepat dari orang dewasa untuk menemukan jati dirinya. Orang tua sebaiknya memberi perhatian yang lebih di masa ini, agar anak-anak tidak salah arah.