Zul Andry Saputra

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Bersosialisasi

Belajar Bersosialisasi

Dua tahun pandemi telah usai. Mentari sudah mulai terlihat tandanya. Pembelajaran yang diinginkan oleh setiap kalangan telah tiba. Pembelajaran tatap muka sudah kembali seperti biasanya.

Siswa-siswi sudah mulai masuk ke sekolah. Di hari pertama guru memperkenalkan dirinya. Mereka sangat semangat mengikuti kegiatan MPLS. Mereka menggunakan seragam dan sepatu yang diingkan. Kelas telah menunggu untuk ditempati dalam pembelajaran. Perasaan senang terlihat dari wajahnya. Memilih loker dan meja yang diharapkan.

Siswa-siswi kelas bawah, mulai memperkenalkan diri dalam permainan estafet bola. Aturannya jika lagu berhenti siswa-siswi menyebutkan nama dan hobinya. Mereka sangat antusias dalam mengikutinya. Tiap siswa mendapatkan gilirannya.

Selain itu, mereka mulai belajar bersosialiasi. Kenapa harus belajar sosiliasi? Karena mereka sudah lama tak berjumpa secara langsung. Maka perlu dibuat agar mereka bisa saling mengenal. Sosialisasi adalah belajar beradaptasi antar satu dengan yang lainnya. Mereka saling mengenal warna kesukaan, karakter dan bertukar cerita serta hal lainnya.

Tentunya dua tahun pandemi banyak hal yang ingin ceritakan. Terlihat jelas ketika mereka diberi kesempatan banyak hal yang disampaikan. Ada yang menjelaskan tentang pergi ke kota asalnya, bermain bersama keluarga, dan berlibur ke rumah kakek dan nenek di Bandung. Ahamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar.

Di hari kedua

Siswa-siswi sudah mulai akrab berbicara dengan lainnya. Ada yang mengajak temannya membaca buku, bermain zombie dan menggambar. Pada kegiatan morning session siswa diajak untuk membuat poster makanan sehat. Mereka fokus dalam membuatnya. Alhasil, poster tadi sudah selesai sesuai waktu yang disepakati.

Pada pembelajaran selanjutnya, siswa-siswi akan mempresentasikan hasil poster yang sudah dibuat secara kelompok. Berbicara didepan tentu saja berbeda pada saat pembelajaran tatap maya. Ketika mereka berdiri didepan ada yang bergerak ke kanan dan kiri, ada juga yang memegang bajunya dan hal lainnya.

Dari sinilah, peran guru diperlukan untuk mengajarkan kolaborasi dalam presentasi. Membantu mereka dalam bersosialisasi dan saling menyampaikan pendapat serta percaya kepada teman. Selain itu, mendorong dan memotivasi agar bertutur kata yang sopan dalam bermain.

Karena pada pembelajaran tatap maya, mereka tidak bertemu secara langsung. Tugas pendidik untuk menuntun dan membimbingnya. Guru juga bisa menjelaskan resiko dalam bermain. Bisa jadi terkena bola atau kok. Hal seperti ini harus dijelaskan kepada siswa-siswi. Dengan hal ini, mereka bisa mengantisipasinya dalam bermain.

Sosialisasi tentu diharapkan oleh setiap siswa-siswi. Guru harus lebih jeli melihat siswa-siswinya. Dalam membantunya, tentu butuh upaya yang tinggi. pendidik harus bisa berkolaborasi dengan guru dan siswa lainnya. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa-siswi kepada guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post