Tahukah engkau, jika siswa tidak suka pelajaranmu. Apa yang kalian lakukan dan apakah pendidik akan menyerah dengan pernyataan siswanya? Seorang pendidik harus mampu memecahkan masalah ini. Karena tugas seorang mendidik adalah melakukan pengajaran dan menentukan strategi yang sesuai untuk kebutuhan anak.

Pada tahun 2016, diamanahkan untuk mengajarkan siswi kelas 3. Salah satu siswi di kelas tersebut tidak suka belajar Matematika. Dia menganggap bahwa Matematika itu pelajaran yang tidak menyenangkan bahkan bisa mematikan sesuai namanya. Sejenak pendidik berpikir untuk menemukan cara yang sesuai sehingga ia tertarik dengan pelajarannya.

Siswi ini sangat suka belajar Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Seni dan hal lainnya. Dari hal inilah, seorang pendidik menemukan cara yang sesuai yaitu melakukan pendekatan pembelajaran yang tepat. Ia diajak berbicara tentang hal yang disukai misalnya kenapa kamu bisa suka belajar bahasa, ia bertutur “Pelajaran bahasa itu mudah saya pahami karena saya les Pak” ooooh, Jawab Pendidik. Dari hal ini seharusnya bisa memicu kamu untuk belajar, coba kamu menyukai pembelajaran Matematika seperti kamu belajar Bahasa Inggris.

Alhamdulillah, ia mau mencoba melakukannya. Ketika merasa bingung, ia akan memanggil gurunya untuk mengajarkannya. Hal inilah yang membuat ia diminta untuk mengikuti lomba gasing Math secara daring. Alhasilnya, ia lolos ke babak penyisihan dan mampu menyaingi teman lainnya.

Kepercayaan dirinya bangkit sehingga kata tidak suka tak pernah dilontarkannya. Dengan demikian, siswa ini terus semangat belajar Matematika sehingga mampu berkompetisi dengan teman lainnya. Maka kita harus mampu memberikan pengajaran yang makna sehingga siswa kita mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam pembelajaran.

Tugas seorang guru mampu mendidik dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswanya. Baik ketidak sukaan terhadap pembelajaran yang kita lakukan. Mungkin karena kurangnya kita dalam melakukan pembelajaran inovatif. Kemungkinan hal lainnya karena pembelajaran yang kita lakukan bukan berpusat pada siswa. Jadi, teruslah belajar agar kita mampu memberikan yang terbaik untuk anak didik.