Zulbaili, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
1.2.a.6. DEMONTRASI KONSTEKTUAL- Modul 1.2 Membuat gambaran diri sebagai GP di masa depan

1.2.a.6. DEMONTRASI KONSTEKTUAL- Modul 1.2 Membuat gambaran diri sebagai GP di masa depan

Zulbaili, S.Pd.I

Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Aceh Barat Daya Provinsi Aceh

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi mengenai pemenuhan tagihan kegiatan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7 yaitu tugas modul 1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 tentang membuat gambaran diri sebagai Guru Penggerak di masa depan. Pada tugas 1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 ini, saya sebagai calon guru penggerak akan membuat narasi tertulis sederhana yang dapat menggambarkan kira-kira apa saja aktivitas saya sebagai Guru Penggerak yang telah menjalani peran sebagai Guru Penggerak selama 3 tahun, baik dalam keseharian, atau yang terprogram rutin berkesinambungan, maupun yang sifatnya ad-hoc (khusus). Karya ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan nilai-nilai Guru Penggerak (berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif).

Sebagai seorang guru penggerak yang sudah cukup berpengalaman kurang lebih 3 tahun maka saya akan terus berusaha untuk mengembangkan nilai-nilai guru penggerak, yakni berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif. Tentang pendalaman dan pengembangan ini saya akan uraikan sebagai berikut:

Kegiatan Keseharian

Sebagai seorang guru yang sudah lulus program pendidikan guru penggerak, dan syarat dengan pengalaman karena sudah dan sedang terus melakoninya selama kurang lebih 3 tahun, maka saya harus tetap konsisten dalam menciptakan lingkungan pembelajaran berorientasi pada murid yang bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan murid, suasana keberpihakan dan memberikan ruang yang luas kepada murid untuk mengekplorasi pemahaman mereka tentang pembelajaran. Saya melakukan kolaborasi bersama murid untuk menentukan apa yang terbaik sehingga membuat mereka merasa aman dan nyaman serta menyenangkan untuk belajar.

Untuk menunjang kegiatan tersebut, maka saya berusaha dan berupaya secara mandiri untuk terus meningkatkan kompetensi diri melalui mengikuti pelatihan, seminar/webinar, serta bergabung dengan suatu komunitas pembelajaran yang dapat menambahkan wawasan saya untuk meningkatkan kualitas diri. Tidak hanya itu, saya juga harus mampu kolaborasi dengan rekan guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan kolaborasi yang saya lakukan yaitu berdiskusi dengan guru atau rekan sejawat untuk menyusun modul ajar, merancang kegiatan pembelajaran, dan melakukan refleksi pembelajaran. Saya juga bekerjasama denga guru dan siswa untuk menyusun kegiatan sekolah seperti P5. Pada kegiatan P5 saya dan rekan serta siswa berkolaborasi untuk merancang modul, melakukan persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi dan refleksi. Sehingga guru dan siswa sama-sama memiliki rasa tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.

Setelah melaksanakan pembelajaran atau melaksanakan suatu kegiatan, sebagai guru saya memiliki nilai reflektif, yaitu saya mampu dan harus selalu melakukan evaluasi setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan, mampu menerima masukan dan berpikir terbuka sehingga bisa mengembangkan sikap positif dan menciptakan perubahan yang lebih baik. Saya sebagai seorang guru harus mampu merefleksikan pengalaman baru yang terjadi di sekeliling dan menjadikan bahan perbaikan untuk kegiatan mendatang, dan saya akan selalu melakukan reflektif dari setiap pembelajaran yang saya lakukan. Saya meminta tanggapan siswa dan teman sejawat dari pembelajaran yang sudah dilakukan sebagai bahan perbaikan dari pembelajaran berikutnya. Dari hasil evaluasi dan refleksi di setiap pembelajaran dijadikan bahan perbaikan pembelajaran berikutnya. Saya mampu mendesain pembelajaran dengan menggunakan model atau metode yang inovatif sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar. Saya juga melakukan inovasi dalam pembelajaran yang berpihak pada siswa untuk mewujudkan merdeka belajar seperti melakukan pembelajaran dengan game agar siswa nyaman dalam belajar.

Dari kegiatan ini, sehingga ini bisa menjadi role model dan inspirasi bagi murid saya, guru-guru kolega saya, teman-teman se-profesi, masyarakat sekitar dan lain seterusnya. Baik di lingkungan kelas, sekolah, keluarga, maupun masyarakat sekitar. Selain itu, saya harus terus secara tekun mewujudkan atau melaksanakan konsep ‘ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani’. Dalam hal penanaman nilai-nilai kebajikan bersama yang terangkum dalam profil pelajar pancasila, maka saya pun juga tak boleh bosan-bosan untuk terus secara kontinu dan konsisten terus melakukannya, baik itu dengan cara memberikan suri tauladan (role model) bagi lingkungan saya, maupun dalam hal men-setting-kan lingkungan atau iklim yang mendukung pada tumbuh kembangnya profil pelajar pancasila pada para peserta didik saya. Maka kemudian, nilai-nilai berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, adalah sebuah keniscayaan bagi saya untuk terus saya aplikasikan, misalnya dengan senantiasa membuat kontrol bersama atas kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang mana bahwa setiap peserta didik adalah subject pembelajaran bukan object, mandiri dengan senantiasa mengembangkan media yang semenarik mungkin dengan mempertimbangkan masukan dari peserta didik, membiasakan melakukan refleksi pada setiap usai kegiatan pembelajaran di dalam kelas (minimal siswa bisa menyebutkan 1 atau 2 dari 4F (1. Fact/Peristiwa; 2. Feeling/Perasaan; 3. Findings/Pembelajaran; dan 4. Future/Penerapan), senantiasa membangun relasi-komunikasi sehingga lahir kolaborasi bersama rekan-rekan sejawat maupun dengan unsur pimpinan di sekolah, dan juga terus berinovasi dengan misalnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK untuk menarik minat peserta didik.

Kegiatan Rutin Berkesinambungan.

Sebagai seorang guru yang sudah lulus program pendidikan guru penggerak, dan dengan pengalaman yang sudah dan sedang terus melakoninya selama kurang lebih 3 tahun,, maka untuk kegiatan rutin berkesinambungan saya berfokus pada 4 hal, yaitu: 1) pengembangan diri dan orang lain; 2) pengembangan kepemimpinan pembelajaran; 3) kepemimpinan manajemen sekolah; 4) kepemimpinan pengembangan sekolah. Saya membuat rencana jangka pendek, jangka menengah dan juga jangka panjang mengenai pewujudan dan peningkatan-pengembangan dari 4 hal tersebut diatas. Saya juga membuat/menyusun indikator pengembangannya masing-masing supaya kemajuan yang saya, atau kami buat terukur. Dan sesuatu yang sangat penting juga, bahwa saya juga harus senantiasa refleksif sehingga setiap kegiatan dan kebijakan yang saya ambil pasti ada jejak tulisannya. Minimal dalam bentuk refleksi sederhana 4F (fact, findings, feeling dan future).

Tentu implementasi itu semua tidak akan maksimal bila saya hanya dengan berperan tunggal, akan tetapi sedapat mungkin saya akan menggerakan ekosistem di sekitar saya, dan tentu tidak bisa, tidak harus saya mulai dari diri saya sendiri, lingkungan terdekat, dan seterusnya. Untuk lancarnya dari ini semua maka saya terus membangun dan mengembangkan relasi-komunikasi sehingga lahirlah kolaborasi. Baik pada tingkat sekolah saya sendiri, dengan dinas dan pemangku jabatan terkait, maupun dengan organisasi profesi. Jika memungkinkan saya juga ingin menghadirkan dan bahkan melibatkan DU/DI (dunia usaha/dunia industri) masuk ke dalam lingkungan sekolah saya. Ini dengan tujuan, tentu agar peserta didik terkoneksi langsung secara kontekstual dengan pelaku usaha/bisnis. Ini juga untuk mengembangkan pengalaman belajar dan relasi sosial para peserta didik.

Kegiatan Khusus

Sebagai seorang guru yang sudah lulus program pendidikan guru penggerak, dan berpengalaman selama kurang lebih 3 tahun, maka saya rasa saya akan cukup punya koneksi-relasi. Maka bersama dengan para guru, pemangku kebijakan, komite pada lingkup sekolah, dan atau bersama dengan rekan guru seprofesi, semata pelajaran, melalui forum komunitas-komunitas guru/pendidik, maka kami akan terus mengawal dan mengupgrade kompetensi para guru. Ini dengan tujuan agar semua guru memegang prinsip dan mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak, yang tergerak, bergerak dan menggerakkan. Dan juga mengawal terwujudnya profil pelajar pancasila. Nah, dalam mengawal dan mengupgrade kompetensi ini tentu kita akan mengadakan beberapa kegiatan, misalnya seminar, pelatihan, diklat, sosialisasi, dan lain sebagainya.

Demikian apa yang bisa saya gambarkan, mengenai visi saya 3 tahun mendatang bila saya jadi guru penggerak. Memang tidak akan semudah membalikan telapak tangan untuk mewujudkannya. Akan banyak pihak yang harus ‘support’ dan terlibat. Dan tentu atas izin dari Yang Maha Kuat, Maha Kuasa, Allah SWT. Maka mari tentukan pilihan, bergerak serentak wujudkan transformasi pendidikan, demi generasi emas indonesia 2045.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post