PISAU TAJAM
Tono yang duduk di kursi paling belakang, matanya sering memandang tajam keluar setiap proses pembelajaran berlangsung. Terlihat ada kegelisahan yang terpendam di hatinya. Tono orangnya pendiam, ia tidak mau belajar dengan bapak-bapak dengan alasan yang tidak jelas. Buk Rina sebagai guru agama sekaligus wali kelas Tono ingin mengetahui ada apa dengan Tono. Dari hari-kehari kegelisahan Tono semakin bertambah yang membuat buk Rina semakin tidak sabar untuk mengetahuinya.
Di saat berlangsungnya razia pemeriksaan tas di sekolah, Tono terlihat tidak nyaman dan menyembunyikan tasnya. Sikap Tono semakin mencurigakan. Buk Rina berusaha untuk mendekati dan minta kepada Tono untuk membuka tasnya. Tono terkejut, wajahnya penuh kecemasan. “Tono ibuk ingin lihat isi tasmu, ujar buk Rina”. Pertanyaan Buk Rina tidak ditanggapi oleh Tono, karena tidak mau diketahui oleh siapapun.
Jum’at pagi Tono menyerahkan tasnya kepada buk Rina, karena buk Rinalah yang paham dengan keadaannya. Buk Rina menemukan pisau tajam di dalam tasnya. Yang sengaja di sediakan untuk membunuh seseorang laki-laki yang sangat dibencinya. Ternyata laki-laki yang akan dibunuhnya itu adalah orang tuanya sendiri yang tak pernah mau tahu dengan keberadaan dan penderitaan anaknya.
Bukittinggi, 23 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hebat ibu Rina ya buk
Astagfirullah, jangan sampai terjadi bun...
Mantab, Bu.
Semoga tidak terjadi pembunuhan, Tono harus mendapat bimbingan.
semoga hanya ada di dunia maya