Setiap manusia tidak bisa lepas dari yang namanya ujian. Ujian tersebut beragam bentuknya. Ada yang diuji dengan sakit, ada yang diuji dengan kemiskinan dan ada juga diuji dengan kekayaan. Terkadang ujian itu datang silih berganti. Selesai satu ujian, dilanjutkan dengan ujian berikutnya.

Saat ujian berlangsung di saat itulah diuji keimanan dan kesabaran kita. Jangan mengeluh, jangan panik, apalagi berprasangka buruk kepada Allah SWT, sampai mengatakan Allah itu tidak adil dan tidak lagi sayang kepada kita.

Allah sengaja memberikan ujian kepada hamba yang dikehendaki-Nya untuk menguji keimanan dan kesabarannya. Mampukah ia mempertahankan keimanan dan kesabarannya di saat ujian itu datang. Masih maukah dia, sujud, bermunajat, berzikir, beristigfar dan berharap kepada Allah saat itu.

Bersyukurlah jika diuji oleh Allah, karena ujian itu adalah sebagai tanda kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya. Allah akan menguji hamba-Nya sesuai dengan kemampuan-Nya.(Q.S Albaqarah:286)

Setiap ujian itu ada hikmahnya, itu rahasia Allah SWT. Cuma kita yang tidak sabar menunggu hikmah tersebut. Butuh waktu, ketenangan dan kesabaran. Ujian merupakan sarana untuk mendapatkan pahala, meninggikan derajat serta menghapuskan dosa-dosa.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda”

Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya, sebagaimana pohon-pohon menggugurkan dedaunnya” (H.R Bukhari dan Muslim).

Allah SWT Berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 2 yang artinya” Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan,”Kami telah beriman,dan mereka tidak diuji?.(Q.S.Al-Ankabut :2)

Semoga kita termasuk pribadi yang mampu melewati semua ujian dari Allah SWT, dan mampu mengambil hikmahnya.

“ Bukittinggi, 6 September 2020”