#Tantangan Menulis Gurusiana hari ke 77

Dahulu aku dekat dengan seorang teman ntah kenapa dia sangat mudah mengukurkan tangan tanpa dimintai sedikitpun. Waktu itu masih kuliah tugas banyak dan gawatnya laptoku rusak. Maklumlah anak kos, uang servis 100.000 rasanya sangat banyak sekali.

Kemudian dia memberikan uang cuma-cuma. Aku tentu menolak dengan terus terang tidak ada gantinya nantik atau akan lama menggantinya. Dia tetap memaksa aku ikhlas aku ikhals berulang kali padaku. Kadang teman ini juga sering mengisikan pulsa padaku katanya sekalian.

Ternyata, diakhir kuliah dia menuntut padaku. Toling segera lunasinhutanmu sekaligus bunganya. Sontak jangan ditanja aku terjebak. Aku sangka kamu memberikan tulus ternayata teman yang kusangka baik ini seorang rentenir dingin bertopeng. mahasiswa cantik.

Langsung aku bayar hutang 112.000 untuk servis dan pulsa tanpa membayar bunga yang disebutkannya. Karena itu sama saja artinya dengan aku ikut serta riba yang jelas haram dalam Islam. Sunguh aku terjebak, pelajaran berharga untuk tidak mudah menerima bantuan orang meskioun itu teman kita di zaman sekarang. Semoga kita terhindar dari sifat seperti itu. Walaahua'lam