Ada Waktu yang Tepat

Oleh : Zulfa Liswanti

Hidup merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagaimanapun keadaan, rasa syukur tak boleh lupa. Kaya maupun miskin adalah ujian-Nya. Bunga menikmati kesendiriannya dengan bahagia. Pergi pagi, pulang sore, melaksanakan kegiatan rutinnya. Memang waktu untuk memasak mungkin tidak ada, kecuali Sabtu atau Minggu. Semua makanan sering dibeli. Sejak pandemi, Bunga lebih sering belanja online. Maklumlah anak kos.

Jika sudah berada di kos ketika pulang bekerja, Bunga selalu mengabari ibunya. Terkadang ibunya duluan bertanya lewat pesan wa maupun nelpon. Intinya setiap hari saling mengirim kabar. Memang kalau dipikir, bagusnya Bunga ada yang menemani. Tapi hatinya belum tergerak untuk dekat dengan teman laki-laki. Dulu pernah Bunga mengatakan ada yang ingin mendekatinya, namun Bunga tak tertarik ke hal-hal yang berbau hubungan serius. Mungkin pertimbangannya karena masih kuliah. Bunga merasa nyaman sendiri, bisa menggunakan waktu sehabis kerja untuk menyelesaikan tugas kuliah.

Ibunya berharap Bunga mendapatkan pendamping hidup yang saleh, berpendidikan dan punya pekerjaan tetap. Namun semua tentunya kembali kepada Bunga sendiri. Bunga meyakinkan ibunya, segala sesuatu telah diatur Tuhan dan ada waktu yang tepat untuk menambah peran. Bunga berpesan, agar ibunya jangan khawatir. Bunga selalu mengatakan hidup ini harus tawakkal. Tidak boleh segala sesuatu berlebihan.

Teman-teman Bunga yang seusia dengannya, memang sudah banyak yang mengakhiri masa lajang. Ada yang dengan teman satu sekolah ketika di sekolah menengah atas dan ada juga yang menikah dengan teman di instagram maupun facebook. Sungguh dunia tak selebar daun kelor.

*

Tampunik, 18 Januari 2022