Derita Senja
Derita Senja
Oleh : Zulfa Liswanti
Masa kecil penuh cinta
Dalam dekapan ayah bunda
Hangat penuh kasih sayang
Tiada pernah tertusuk kata
...
Seiring waktu terus berjalan
Datang masa gundah gulana
Penuh kisah takkan terlupa
Gelora rasa datang menggoda
...
Anak tetangga menyatakan suka
Tak sanggup memberi jawaban
Hembusan angin memberi kabar
Biarlah mundur demi dirinya
...
Sinar matahari kuning jingga
Menatap langit tiada lelah
Walau hati dilanda pilu
Senja datang memancing rindu
*
Tampunik, 02 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siip puisinya, Bu. Demi dirinya, mundur... tapi jadi derita. Salam sukses, Ibu.
Cakep puisinya Bunda, diksi yang indah, salam sukses selalu
Terima kasih Pak Purcahyono. Salam sukses selalu.