Ricuh
Ricuh
Oleh : Zulfa Liswanti
Rangkaian kata lupa menata
Lahir kata tak seharusnya
Ada yang merasa terluka
Berdebat lirih tiada reda
...
Yang hanya membaca saja
Juga turut merintih pilu
Karena nama turut tertera
Padahal bukan pinta hati
...
Bahagia sesuai apa adanya
Bukan karena ada apanya
Tak berharap pujian sedikitpun
Semuanya hanya suruhan hati
...
Sengketa mulut berujung resah
Suasana hati dirundung galau
Begitu mudah silaturahmi retak
Sesal terkadang tiada hadir
*
Tampunik, 17 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siip puisinya,Bu. Lidah lebih tajam dari pedang. Semoga kita bisa menjaga tutur kata. Salam sukses selalu, Ibu.
Keren, mantap puisinya bunda. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bu Musdawati. Salam sukses selalu