Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan. Belasan ribu lebih pulau besar dan kecil membentang di Nusantara ini mulai dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur. Secara geografis, pulau-pulau di Indonesia tersebar dan dipisahkan oleh lautan dan selat. Letak pulau yang menyebar tersebut menjadikan bangsa Indonesia memiliki beragam suku bangsa yang juga menghasilkan beragam bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. Tidak salah jika semboyan bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

Namun, apabila setiap warga negara yang mendiami wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kurang memiliki kesadaran atas keberagaman bangsanya, besar kemungkinan stabilitas nasional yang telah terbangun pun akan jadi rusak. Tanpa adanya kesadaran akan keberagaman, sikap saling menghormati dan menghargai terhadap individu dan kelompok yang berbeda, potensi konflik antarpribadi dan antarkelompok akan bermunculan. Masyarakat akan mudah dipecah belah dengan kebencian dan prasangka hanya karena kurang mengenal dan memahami keberagaman yang dimiliki oleh bangsanya.

Disamping itu, sebagai bagian dari belahan dunia internasional, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan berbagai negara di dunia. Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Konsekuensinya adalah bangsa Indonesia terpaksa menerima berbagai pengaruh global di segala bidang kehidupan: ekonomi,politik, bahasa, budaya, ideologi, bahkan gaya hidup.

Apabila fenomena ini tidak disikapi secara bijaksana, pengaruh global tersebut akan turut memengaruhi budaya dan stabilitas nasional.Indonesia mau tidak mau harus menjalin kerja sama dengan berbagai negara di dunia. Indonesia akan terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Dalam hal ini bangsa Indonesia terpaksa menerima berbagai pengaruh global di segala bidang kehidupan.

Dengan kondisi saat ini bangsa Indonesia menghadapi dua ancaman yang berkaitan dengan stabilitas nasional. Yang pertama adalah potensi perpecahan sebagai akibat rendahnya kemampuan memahami keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan dan kemampuan memfilter pengaruh budaya asing. Yang kedua adalah besarnya potensi pengaruh global yang masuk ke dalam keberagaman bangsa Indonesia sebagai akibat terbukanya negara Indonesia dalam kerja sama dan aktivitas dunia.

Oleh karena itu, kemampuan dalam memahami keberagaman, menerima perbedaan, mampu beradaptasi, serta menyikapi keberagaman secara bijaksana menjadi sesuatu yang mutlak. Disamping itu kemampuan untuk memfilter budaya luar terhadap budaya bangsa juga bagian terpenting.

Dalam hal ini sangat diperlukan sebuah gerakan, yaitu gerakan Literasi terhadap budaya bangsa. Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Literasi terhadap persoalan budaya merupakan kecakapan yang patut dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia pada abad ke-21.

Literasi budaya penting diberikan di tingkat keluarga, sekolah, dan masyarakat.Literasi budaya tidak hanya menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional, tetapi juga membangun identitas bangsa Indonesia di tengah masyarakat global.

Gerakan literasi budaya bisa terwujud melalui banyaknya informasi yang tersedia melalui tulisan baik dalam bentuk artikel, kolom dan bahkan buku. Untuk menghadirkan buku terkait dengan budaya bangsa maka melalui gerakan sagusabu yang dilokomifi oleh media guru akan melahirkan banyak buku-buku yang berisi tentang budaya Nusantara. Hayo....teman-teman penulis mari menulis tentang budaya dan tradisi yang ada di lingkungan kita bersama MediaGuru.

Kamang Magek, Minggu pagi 121117.