Catatan Kehidupan
Kurenungi napak tilas perjalanan
Tampak melelahkan
Dari sederet kisah kehidupan
Kupikir aku sebentar lagi sampai pada tujuan
Lantas jiwaku menelisik menembus petang
Aku tersadar jalanku masih panjang
Mungkin ragaku yang tak cukup masa
Tapi ruh, tetap akan menapakinya
Duniaku terlalu gemerlap
Ku lakoni cerita yang tak pernah senyap
Aku tersadar, aku datang bukan tuk menetap
Hanya mengais bekal menuju Nya yang kan mendekap
Gemerlapnya membujukku terlelap sejenak,
Tunggu saja dulu, kau masih punya hari esok
Begitu ia berbisik
Merayu dengan segala suguhan menarik
Kadang aku pongah dengan nafas yang ku hela,
Dengan tahta
Dengan nama
Dengan segala yang ku genggam nyata
Lupa, bahkan sehelai rambutkupun
bukanlah milikku
Lupa, jarak hidup dan matiku
hanya terpisah satu helaan
Berau, 05 Juni 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga hidup yang sementara ini tak membuat kita terlena dan melupakan kehidupan yang sebenarnya. Sukses selalu buat Ibu Zulfitri Rasyid.
Aamiin. Terimakasih pak. Salam literasi