Hantu Masuk Pondok (Part 2)
Bagi santri baru, tentu tidak terlalu merasa kehilangan dengan kepergian Mbah Surti, berbeda dengan kami santri tingkat akhir yang sudah menghabiskan hampir tiga tahun di pondok bersama Mbah. Kepala asrama Ustadzah Zainab tentu jauh lebih kehilangan dari kami. Beliau cucu Mbah yang paling dekat dengan Mbah Surti.
"Karin ! "
Kudengar seseorang memanggil namaku. Ah rupanya dia. Mayang, santri yang selalu berjilbab agak miring itu sahabat baikku. Aku juga heran kenapa setiap kali dia mengenakan jilbab selalu saja miring di bagian wajah. Untung saja wajahnya cantik, jilbab miring tidak masalah lah.
"Kenapa?" Sahutku
"Temani aku yuk!"
"Kemana?"
"Ngambil baju di ruang laundry"
"Ya elah tumben-tumbenan minta di temenin biasanya juga pergi sendiri"
"Eh, Mbah Surti kan baru meninggal. Aku agak aneh aja masuk ke sana gak ada yang temani."
Aku menelan ludah.
"Ngambilnya besok saja deh, ini kan kita masih berkabung"
"Bilang aja kamu takut juga kan." Ledek Mayang sambil mengamati raut wajahku.
"Gak takut, cuma masih sedih aja"
"Ya sudahlah besok saja tapi temani ya"
"Ok." Jawabku
* * *
Suasana ruangan laundry betul-betul sunyi. Apa pegawainya cuti semua ya? Di loket pengambilan pakaian sudah bertumpuk beberapa pakaian yang bertuliskan nama para santri. Mungkin mereka juga masih merasa aneh untuk datang ke ruangan ini. Tempat dimana Mbah Surti bekerja setiap hari.
Mayang mencengkram lenganku dengan erat, sambil bersembunyi di balik pundakku.
"Mayang apaan sih. Biasan aja"
" Bukannya gitu, kamu tahu kan minyak angin Mbah Surti. Aromanya kuat banget disini"
Eh betul juga kata Mayang. Aroma minyak angin Mbah Surti masih begitu kuat tercium di depan pintu kamar istrahat pegawai laundy.
Bersambung...
Berau 26 Mei 2021
Picture by ceritamistis.com
#Fiksi
#BelajarMenulis
#TantanganGurusiana
#Tagur05
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren...jadi ikut merinding
Trimakasih bu. Salam literasi,,,,,