OJEK PAGI

Oleh:Zulyandralita

“Ayah, cepat nanti terlambat”. Kalimat yang menjadi menu wajib pagi saya.

senin merupakan hari yang yang dinantikan oleh sebagian anak sekolah karena bertemu dengan teman teman lainnya begitu juga dengan saya pada tiap hari senin harus memulai aktivitas seperti biasanya. Sebagai seorang PNS tiap senin wajib apel pagi . sebagai seorang suami dan ayah dari tiga orang anak saya mempunyai kewajiban rutin untuk mengurusi dan mengantarkan anak-anak kesekolahnya’ walaupun jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah tapi cukup menyita waktu pekerjaan ini dilakukan setiap hari karena anak-anak dan isteri tidak ada yang bisa membawa kendaraan.

Rutinitas seperti ini sebenarnya bukanlah pekerjaan yang begitu berat namun karena setiap pagi selesai subuh sudah berangkat membuat pekerjaan ini juga kadang melelahkan, kadang-kadang dalam hati saya berfikir “lebih baik diantar tukang ojek saja sampai kesekolah dan saya bisa santai sambil menunggu waktu untuk berangkat kekantor. Tapi ini tidak baik,memang disatu sisi saya dapat beristirahat agak panjang tapi disisi lain saya tidak nyaman karena sering terdengar tukang ojek yang ngebut hanya untuk mencari penumpang hingga lupa dengan kenyamanan penumpang dan terjadi kecelakaan. Hal tidak boleh terjadi karena hanya mau enak sendiri .

“ayah jemput jam 2.00 di sekolah”. Bunyi SMS yang masuk sebagai pertanda isteri minta dijeput. Begitulah setiap hari, saya harus bisa mengatur waktu istirahat kantor dan untuk dapat kedua tugas tersebut dapat berjalan. Lebih baik saya menjadi ojek pribadi daripada dihinggapi perasaan khawatir akan keselamatannya bila dengan ojek umum

Pekerjaan berat sekalipun bila dilakukan dengan keikhlasan dan sepenuh hati akan menjadi ringan dan hasilnyapun akan berbuah manis, walaupun bangun pagi setiap hari dan menjeput disiang hari bolong tapi ada kepuasan dan kepastian bahwa mereka selamat sampai tujuan, karena di rumah sudah ada yang menunggu

PENULIS ADALAH PESERTA WORKSHOP LITERASI. GTK PAUD DAN DIKMAS