Tagur ke 21

Berbekalah

Perumpamaan orang orang yang hendak melakukan suatu perjalanan, perjalanan itu bisa saja mempergunakan waktu yang singkat atau mempergunakan waktu yang lama, jauh ataupun dekat maupun sedang. Kesemuanya itu tentu perlu adanya persiapan atau bekal yang akan dibawa untuk menempuh perjalanan yang akan ditempuh tersebut.

Ibarat seseorang yang hendak pergi tamasya ketika libur semester misalnya ,siswa MAN 1 Pasaman sudah merencanakan tamasya tersebut ke pulau mandeh, maka segala bentuk persiapan dan bekal sudah tercatat untuk selama perjalanan lebih kurang untuk dua hari atau lebih. Jika persiapan dan bekalnya oke maka insya Allah perjalananya lancar sampai tujuan dan sampai kembali lagi ke pasaman. Akan tetapi jika bekalnya kurang atau tidak memadai tentu terjaminan keselamatan dalam perjalanan sulit untuk diprediksi.

Untuk kehidupan selama didunia tentunya kita selaku makhkuk ciptaan Allah diperintahkan untuk berusaha mencari kebutuhan hidup demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sehingga berfariasi pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang demi memenuhi kebutuhan yang disebut bekal untuk hidup.

Sebenarnya bekal yang perlu dipersiapkan oleh seseorang adalah terbagi dua. 1.bekal hidup didunia seperti yang telah digambarkan diatas 2. Bekal untuk kehidupan akhirat, yang merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang , bahkan kekal hidup didalamnya. Bekal perjalanan untuk kehidupan akhirat yang lebih panjang itu diusahakan selama hidup didunia.

Tentu timbul pertanyaan dalam diri kita bekal apakah yang perlu dipersiapkan? Jawabannya adalah bahwa bekal yang terbaik untuk kehidupan akhirat yang lebih panjang adalah TAQWA, dengan ketaatan beribadah kepada Allah Swt. Bukan pangkat, jabatan, kekayaan, anak, dan sebagainya. Mari kita berusaha mencari ketawaan kepada Allah Swt untuk bekal perjalanan yang abadi. Barakallahulana

5 februari 2022

Zunaldi