Tagur ke 11

Engakau pergi dengan tiba tiba

Dalam perjalan hidup manusia banyak terjadi sesuatu yang sulit akal dapat menerima, apakah kejadian itu berupa kabahagiaan, penderitaan, susah, senang, atau pun musibah melanda semuanya itu adalah merupakan takdir dan kehendak Allah Swt, orang orang yang beriman kepada Allah Swt menyikapi kejadian yang terjadi pada dirinya adalah dengan mengembalikan kesemuanya itu kepada Allah Swt, akan tetapi orang orang yang tidak beriman kepada Allah Swt tentunya akan memahami sebaliknya.

Pada tahun 2012 tepatnya hari minggu 25 maret ketentuan Allah berlaku terhadap orang tua kami H. Zamri DT. Paduko Marajo, beliau meniggal dengan tiba tiba, pada pagi harinya beliau bersama ibu pergi sarapan pagi ke kedai iza di lampasi, dan sebelumnya sesudah subuh pergi takziyah kerumah Almarhum DT. Rajo Nan Godang yang juga meniggal secara tiba tiba hari sabtu tgl 24 maret 2012 pukul 7 pagi, penulis waktu pagu itu juga ikut takziyah, ketika hendak keluar dari rumah DT Raji Nan Gidang ada timbul persaan dalam hati penulis bahwa apak akan meninggal pula.

Ternyata perasaan penulis benar terjadi, kejadian itu diawali pada pukul 11 siang, bapak zamri bercerita kepada pasiennya yang sedang mengurut " mamak kami kemaren pagi meniggal secara tiba tiba" sementara itu beliau juga berka " awak ntah ka model itu pulo ntah baa. ( seperti itu pula), tidak lama kemudian ambapak zamari yang merupakan orang tua penulis merasa mual dan muntah muntah, dan beliau dalam kondisi sadar, penulis bertanya apak poniang yo, beliau menjawab indak, akan tetapi keringat membasahi tubuh beliau dan penulis melarikan kerumah sakit dengan mobil krista dengan kecepatan tinggi.

Sesampai dirumah sakit ibnu sina apak divonis kena serangan jantung croner dengan tensi waktu itu 100 per 70, kata perawat kalau tensinya naik akan di bawa ke bukittinggi, pada saat di ibnu sina aoak minta diurut perutnya karena tegang., penulis langsung mengurut, kemudian apak minta air karna kerongkongan beliau kering, penulis kasih air dan melapnya pada leher apak, lantas beliau berkata lah sojuaknyo jun, lantas beliau berkata kini jan diganggu apak yo( apak sedang berzikir dengan kalimat la ilaha illallah, penulispun mentalkinkan beliau.

Dalam hati penulis apak akan meniggal, lalu penulis pergi sholat zuhur dan mendokan, pada waktu sholat itu petugas merujuk ke bukittinggi, kebukittinggi itu di dampingi oleh uwan umi dan iyul, pas dekat tanjung alam kondisi semakin drop, pada akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Penulis yang menyusul ke bukittinggi bersama amak dan adik adik terhenti di ngalau mendengar apak telah tiada, dan kami pun yang ada diatas mobil menangis dan bersedih dengan perkataan amak yo sampai disitu kalian baapaknyo. Sementara adik kami yang paling kecil berada di banten ketika itu, kata bapak ke toni ' to totap sajolah di banten yo kato beliau, adik kami toni menjawab yo pak, akan tetapi kejadian lain yang terjadi, tidak lama kemudian adik kami toni menapat telpon apak telah tiada .Sulit diungkapkan dengan kata bagaimana persaan kami ketika itu.

Meninggalnya bapak zamri di usia 59 tahun, dimakamkan di boncah hari senin tanggal 26 maret 2012 pukul 11.30 selesai, yang jadi imam pertama adalah zunaldi, dan imam kedua adalah yusmi, alhamdulillah yang ikut menyolatkan diperkirakan lebih dari 1000 orang. Alfatihah untuk almarhum apak. Barakallahulana.

26 januari 2022

Zunaldi