zuni

Guru SLB Maarif Muntilan Magelang Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bayangan Hitam

Pagi masih gelap. Sehabis salat subuh, Murni bersiap-siap memasak untuk sarapan pagi. Meski sudah beberapa minggu ini lebih banyak di rumah, bekerja juga dari rumah, tetapi aktivitas pagi seperti memasak tetap dilakukan sepagi mungkin. Kebetulan anak-anak juga liburan di rumah selama ada wabah covid 19.

Ada rasa bahagia dan kepuasan tersendiri jika memasak, kemudian anak-anak dan suami menyantap dengan lahap meski hanya dengan lauk tahu atau tempe. Menu yang disajikan Murni pun cukup sederhana. Semua disntap dengan penuh rasa syukur. Rezeki berupa makanan, meski sederhana tetapi terasa nikmat apabila dinikmati dengan rasa syukur.

Banyak dari masyarakat saat ini kesulitan emncari rezeki. Bahkan bantuan pun sudah sering mengalir. Berupa sembako dari berbagai kalangan masyarakat yang peduli. Kadang bantuan berupa beras, minta goreng, gula the, mie instan da nada yang ditambahi uang.

Sungguh kepedulian masyarakat pantas diapresiasi. Bentuk kepedulian masyarakat merupakan salah satu wujud persatuan dan kesatuan bangsa tanpa pandang bulu.

Murni ingin memasak sayuran dari panenan kebun sendiri. Kemarin suaminya memotong pohon papaya yang ada di sebelah rumah. Saking tuanya hingga batangnya besar sekali. Sayang jika nanti malah merusak rumah jika roboh terkena angin kencang.

Beberapa papaya diminta tetangganya yang berjualan pecel dan lotek. Murni senang sekali jika dapat membantu tetangganya meski dalam bentuk yang sederhana.

Kelapa sudah disiapkan, papaya sudah dikupas, tinggal bumbu daun salam yang belum ada. Dia kembali keluar rumah memetik beberapa daun salam yang berada di sebelah rumah, ya dekat pohon papaya yang dirubuhkan kemarin.

Sebelah pohon salam ada pohon bunga kenanga. Ada beberapa daun salam yang dapat diraih Murni karena cukup rendah.

“Nah ini agak rendah, jadi bisa kuraih,” pikir Murni dalam hati.

Ketika tangannya meraih daun salam, ada sebuah suara menyapanya.

“Murni, cari apa?”

Sebuah tangan yang cukup dingin menyentuh bahu Murni.

Murni mencari sumber suara. Rasanya dia belum mengenal suara itu. Sebenarnya Murni kaget, tapi tidak dinampakkannya.

“Murni, hey dipanggil kok diam saja,” suara misterius itu kembali memanggilnya.

Murni tidak jadi memetik daun salam yang tadi disentuhnya. Dicarinya sumber suara dan tangan yang menyentuh bahunya tadi. Ditolehnya ke kanan kiri, kemudian agak bergeser sedikit, mungkin tetangganya sedang lewat dan menyapanya.

“Ah, gak ada siapa-siapa. Apa mungkin ada yang iseng saja terhadapku. Atau mungkin menggodaku?” bisik Murni dalam hati.

Bulu kuduknya mulai berdiri. Jantungnya berdetak lebih kencang. Keringan dingin mulai bercucuran.

“Apa mungkin ada hantu di sekitar pekarangan ini?” pikir Murni dalam hati.

“Ah tak mungkinlah!” tepis Murni dalam hati.

Hatinya mulai goyah. Teringat beberapa waktu yang lalu tetangganya bercerita bahwa di pekarangan Murni pernah melihat sesosok bayangan hitam dapat terbang dan mengeluarkan suara yang menakutkan. Bayangan hitam tadi ternyata memiliki mata merah dan gigi taring yang cukup panjang, rambut awut-awutan dan wajahnya menakutkan.

Tak mau berlama-lama di pekarangannya, segera Murni berlari sekuat tenaga sambil berteriak.

“Ya Allah, astahgfirullah!”

Suaminya yang sedang berada di dapur mendengar suara istrinya dengan kepanikan, maka langsung keluar rumah.

“Kenapa Bu?”

“Gak apa-apa Pak. Hanya takut saja. Tolong petikkan daun salam ebberapa lembar Pak. Aku takut nanti saya ceritakan!” pinta Murni pada suaminya.

Pak Gatot hapal betul bagaimana kepribadian Murni. Dia paling takut dengan kegelapan dan cerita mengenai makhluk astral. Pantas saja jika Murni langsung ambil langkah seribu karena sangat takut.

Suaminya juga jadi bertanya-tanya. Apakah karena dekat pohon bunga kenanga hingga ada makhluk yang mengganggu. Wallahu a’lam hanya Allahlah yang paling tahu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam kenal, hati2 kalau gelap jng sendiri

19 Apr
Balas

iya Bu...salam kenal kembali dari mana Bu?

20 Apr



search

New Post