Prilaku manusia pasti ada salahnya. Tidak ada manusia yang luput dari salah dan khilaf ataupun lupa. Disinilah titik keterbatasan manusia diciptakan oleh Allah. Namun dibalik kelemahan itu ada kebaikan dari kelemahan yang dimiliki manusia karena hal itu membuat manusia selalu menyadari kelebihan Allah sang penciptanya yang "Maha Agung dan Maha Sempurna".

Sebagai manusia, hendaklah selalu memuhasabah diri. Seseorang yang selalu menghitung-hitung dirinya, tidak akan pernah sempat melihat kekurangan dan kelemahan orang lain. Dia akan selalu mensyukuri yang diberikan Allah kepadanya. Akan selalu memperbaiki diri dan kehidupannya lebih baik dan lebih lagi kedepannya. Inilah makna hidup yang sesungguhnya.

Satu diantara empat hal yang harus dimiliki manusia dalam menjalani kehidupan ini supaya terhindar dari perbuatan tercela dan disenangi Allah. Milikilah selalu mengingat-ingat kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan orang lain terhadap dirinya. Selalu memberi maaf dan melupakan kesalahan-kesalahan seseorang yang pernah menyakitinya. Hal ini jika manusia memilikinya, maka hidupnya akan bahagia dan pergaulannya akan langgeng.

Apabila manusia mampu memiliki pikiran positif dan menghindari pikiran-pikiran negatif, hidupnya sendiri terasa nikmat ia jalani. Tiada beban dan persoalan sekecil apapun yang menimpa dirinya. Suka memaatkan dan memahami kondisi orang lain, akan membuat hidupnya aman dan damai dengan siapapun ia bergaul.

Manusia diciptakan Allah bermacam ragam. Dengan keragaman ini, manusia harus saling melengkapi satu sama lain. Manusia itu tercipta dari tubuh yang satu yaitu dari nenek moyangnya nabi Adam dan Siti Hawa. Makanya manusia itu harus menghindari perpecahan dan perselisihan. Jika terjadi permasalahan-permasalahan yang sulit untuk diselesaikan, kembalikan kepada Allah dan rasul-Nya. Maka permasalahan tersebut akan menemukan jalan penyelesaiannya.

Marilah selalu mengingat kebaikan-kebaikan yang pernah diberikan dan dilakukan oleh orang lain. Niscaya akan tercipta hubungan sosial yang penuh keharmonisan dan kedamaian.