ZUYYINAH

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, itulah mottonya. Lahir di Kudus 9 Januari 1964. Sebagai anak pertama dari delapan bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
AL-MUTAWAKKILIIN (Hari ke-537)

AL-MUTAWAKKILIIN (Hari ke-537)

Kata al-mutawakkiliin merupakan bentuk jamak dari kata tawakkal yang artinya berserah diri (kepada Allah ta’ala). Al-mutawakkiliin artinya orang-orang yang berserah diri. Perintah tawakal kepada Allah ta’ala dalam Al-Qur’an ditemukan sebanyak sebelas kali.

Dalam setiap aktivitas kehidupan orang Islam dituntut untuk berusaha sambil berdo’a dan untuk berserah diri kepada Allah ta’ala. Bisa jadi apa yang kita sukai itu ternyata tidak baik untuk kita, dan apa yang kita tidak suka ternyata itu baik untuk kita. Allahlah yang Mahamengetahuinya.

Ketika manusia telah berusaha keras kemudian menyerahkan semuanya pada Allah ta’ala, manusia harus yakin bahwa apa pun ketetapan Allah ta’ala merupakan pilihan terbaik untuknya.

Firman Allah ta’ala dalam surah Al-Baqarah ayat 216:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Firman Allah ta’ala dalam surah Ali ‘Imran ayat 159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali 'Imran: 159).

Dalam berusaha dan berserah diri kepada Allah, tentu manusia tidak boleh hanya duduk diam menunggu jawaban ataupun keajaiban. Manusia perlu terus berdo’a mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, agar benar-benar diberikan yang baik menurut kita (sesuai keinginan) dan baik menurut Allah subhanahu wa ta’ala.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk meminta kepada Allah, yaitu: pertama, memperbanyak shadaqah. Kedua, bangun untuk shalat tahajud. Dan ketiga, memperbanyak silaturrahim. Selain tiga daya pengungkit rezeki tersebut, tentu masih banyak amalan lainnya. Jika dikerjakan secara istiqamah, fainsyaallah Allah subhanahu wa ta’ala akan mempermudah segala urusan dan pencapaian cita-cita makhluk-Nya.

Bertawakkal atau mewakilkan diri kepada Allah dapat menutupi ketidak mampuan seseorang untuk menyelesaikan permasalahan kehidupannya, dan menjadikannya mampu menghadapi rintangan-rintangan untuk menggapai tujuannya. Seorang yang bersandar kepada Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi tidak akan berhenti untuk terus berusaha demi mencapai tujuannya. Bahkan pada saat mampu pun dia memahami bahwa Allah-lah yang sebenarnya memberikan ia kemampuan tersebut.

Para ulama’ akhlak mengatakan: Tawakkal adalah buah yang dihasilkan langsung dari tauhid af’al Allah (mengesakan Allah pada semua perbuatannya), karena segala hal yang ada di alam ini berhubungan dengan Dzat Allah yang Maha Suci. Seseorang yang mengesakan Allah memandang bahwa setiap kemampuan dan pertolongan adalah dari Allah ta’ala. Ketika kaum muslimin kalah pada perang Uhud, Allah ta’ala berfirman:

اّلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيمَانًا وَّقَالُوا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan sebaik-baik pelindung”. (QS. Ali ‘Imran: 173).

اِذْ هَمَّتْ طَّائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ تَفْشَلاَ وَاللهُ وَلِيُّهُمَا وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ali ‘Imran: 122).

فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“(Karena itu) maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal”. (QS. Ali ‘Imran: 159).

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ اٰمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhan.” (QS. An-Nahl: 99).

Maksud dari tawakkal adalah hendaknya manusia tidak merasa lemah dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang besar. Dengan bersandar kepada kemampuan Allah ta’ala yang mutlak, manusia memandang dirinya bisa menang dan berjaya. Maka tawakkal adalah faktor kekuatan, kemampuan, serta bertambahnya pertahanan dan keteguhan.

Wallahu a’lam.

Semoga barakah, manfaat.

Bulungkulon, 21 Juni 2023 (Hari ke-537)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

21 Jun
Balas

Alhamdulillaah Pak Dede Saroni. Barakallaah.

21 Jun

Keren menewen ulasan dan pencerahannya Mbakyu. Sukses selalu

21 Jun
Balas

Alhamdulillaah. Barakallah Adik. Aamiin Yaa Allah.

21 Jun

Makasih ulasannya, Bunda. Inspiratif

21 Jun
Balas

Alhamdulillah Bu Ernasari, sukses selalu ya Bu.

21 Jun

Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.

21 Jun
Balas

Berkah barakah semuanya.

21 Jun



search

New Post