BAGAIMANA PESAWAT MENAMBAH KECEPATAN SAAT TAKE OFF? (Hari ke-369)
Proses burung terbang dan mendarat sebagaimana yang telah digambarkan dalam Al-Qur’an surah Al-Mulk ayat 19, akhirnya menghasilkan ilmu baru oleh fisika tentang konsep pesawat terbang saat Take Off dan Landing.
Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surah Al-Mulk ayat 19:
اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ
“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS. Al-Mulk: 19).
Ada beberapa fase dasar dalam suatu penerbangan khususnya pesawat fixed wing yaitu taxi, take-off, climb, cruise, descend, dan landing.
Pertama, Taxi. Saat di bandara, pesawat melakukan taxi (bergerak di darat) dengan mengikuti garis kuning dari apron (tempat parkir pesawat) dan memasuki runway (landas pacu) dan mengambil posisi untuk take off. Kecepatan taxi dibatasi untuk menghindari tergulingnya pesawat saat berbelok dan menabrak pesawat lain.
Kedua, Take off. Setelah pesawat melakukan taxi dan sampai di runway pada posisi siap take-off, mesin pesawat diposisikan pada daya yang tinggi dan mendorong pesawat bergerak maju hingga kecepatan tinggi tertentu untuk transisi dari darat ke udara. Transisi dari darat ke udara disebut dengan take off atau lepas landas.
Kecepatan take off dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu berat pesawat, desain sayap, kondisi udara, penggunaan flap dan slat. Semakin berat pesawat, kecepatan dan jarak take off yang dibutuhkan semakin besar. Angin dari arah depan pesawat dapat mengurangi kecepatan yang dibutuhkan untuk take off, sehingga take off disarankan untuk melawan arah angin atau head wind. Side wind atau angin dari arah samping pesawat disarankan untuk dihindari karena mengganggu stabilitas pesawat.
Ketiga, Climb. Climb yaitu pesawat menuju pada ketinggian tertentu untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal/cruise. Untuk naik pada ketinggian tersebut, pesawat terbang meningkatkan lift/gaya angkat dengan cara meningkatkan angle of attack/sudut serang dan meningkatkan daya pada mesin untuk mendapatkan gaya dorong yang berakibat pada naiknya kecepatan hingga gaya angkat melebihi berat pesawat.
Keempat, Cruise. Cruise adalah keadaan terbang di mana pesawat menggunakan bahan bakar paling ekonomis dan kondisi desain yang optimal secara teknis. Cruise memiliki durasi yang paling lama selama perjalanan di udara hingga sampai di tujuan. Saat cruise, pesawat bergerak dalam kondisi kecepatan dan ketinggian yang relatif konstan, hanya saja berubah arah haluan/heading bahwa gaya angkat sayap akan sama dengan berat pesawat. Kecepatan pesawat sekitar 200 knot atau sekitar 300-400 km/jam.
Kelima, Descent. Setelah mendekati runway untuk mendarat, pesawat melakukan descent, yaitu pesawat melakukan pergerakan turun dengan kecepatan konstan dengan mengatur daya mesin maupun pitch. Sudut descent secara umum adalah tiga derajat menuju bandara. Kondisi descent menuju bandara ini disebut dengan istilah approaching. Akhir dari approaching adalah pengambilan posisi untuk landing, pada jarak 3.000 – 4.000 meter.
Keenam, Landing. Landing adalah fase terakhir pada penerbangan. Setelah posisi landing diperoleh, pesawat berusaha menurunkan kecepatan serendah mungkin supaya dapat menyentuh runway sehalus mungkin. Penurunan kecepatan tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan flap maupun speed brakes pada pesawat yang besar. Penurunan kecepatan tersebut dapat juga dibantu dengan memanfaatkan kondisi head wind seperti pada take off. Kondisi pesawat saat menyentuh darat disebut juga touch down. Setelah landing, pesawat kembali melakukan taxi untuk menempatkan diri di apron.
Rasa syukur kita kepada Allah Ta’ala Yang Maha Luas atas ilmunya, dari gambaran burung yang menghasilkan konsep pesawat terbang, akan memacu manusia berinovasi untuk kebaikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Wallahu a’lam,
Sumber dari AlQur’an.
Semoga barakah, manfaat.
Kudus, 4 Januari 2023 (Hari ke-369)





Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Alhamdulillaah Pak Dede Saroni, sukses selalu
Keren menewen ulasannya mbakyu. Sukses selalu
Alhamdulillaah, terimakasih adik, salam sehat sekeluarga dan sukses selalu
Wow, mantap ulasannya. Makasih ilmunya, Bunda
Alhamdulillah, sama sama Bu Ernasari, sukses selalu ya Bu
Alhamdulillaah, barakallaah
Berkah untuk semuanya
Subhanallah keren bunda ulasannya
Alhamdulillah, Terimakasih Bu Sofiawati, sukses selalu
Masya Allah keren ulasannya. Informatif. Semoga sehat selalu Bunda.
Alhamdulillaah, terimakasih dik Nanik Wijayanti, sukses selalu ya
Maa syaa Allah, bermanfaat sekali ulasannya Bu. Salam literasi, sukses selalu
Aamiin Yaa Allah, terimakasih Bu Nur'aina, barakallaah, salam sukses ya Bu