Nabi Musa ‘alaihissalam merupakan salah satu nabi yang bergelar Ulul Azmi, karena ketabahannya dalam menjalankan tugas sebagai utusan Allah ta’ala untuk Bani Israil. Dalam menjalankan tugasnya, Nabi Musa ‘alaihissalam juga menghadapi berbagai tantangan, terutama dari Fir’aun yang memeranginya.

Dalam menghadapi Fir’aun yang kejam keji, Nabi Musa ‘alaihissalam berdoa kepada Allah ta’ala agar diberikan pertolongan. Do’a Nabi Musa ‘alaihissalam ini terdapat dalam Al-Qur’an surah Thaha ayat 25 sampai 28. Do’a ini dilantunkan nabi Musa‘alaihissalam ketika beliau diperintah Allah ta’ala untuk menyadarkan Fir’aun dari kedzalimannya.

Tantangan yang dihadapi oleh Nabi Musa ‘alaihissalam dalam menjalankan tugasnya tidak hanya datang dari Fir’aun saja, bahkan datang dari umatnya sendiri, yaitu Bani Israil.

Bacaan do’a Nabi Musa ‘alaihissalam: Pertama, doa minta dimudahkan urusan dan dilancarkan dalam berbicara. Semua manusia yang hidup di dunia ini pasti memiliki berbagai urusan, yang terdapat berbagai kedala di dalamnya, termasuk Nabi Musa ‘alaihissalam. Nabi Musa ‘alaihissalam diutus oleh Allah ta’ala berdakwah kepada Fir’aun yang dikenal dzalim karena berani mengaku diri sebagai Tuhan.

Ketika mendapat perintah untuk berdakwah kepada Fir’aun, Nabi Musa ‘alaihissalam membaca doa ini:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

“Ya rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha: 25-28).

Doa ini bisa diamalkan setelah menjalankan shalat sunnah maupun shalat wajib. Doa ini juga bisa dibaca ketika akan berbicara di depan umum untuk keperluan presentasi, khatbah, pidato, agar lisan kita bisa dilancarkan dalam menyampaikan materi yang telah dipersiapkan kepada audiens.

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Nabi Musa ‘alaihissalam ternyata pernah melakukan kesalahan.

Ketika ada pertengkaran di antara seorang dari Bani Israil dan seorang dari bangsa Mesir, para lelaki dari Bani Israil meminta bantuan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam. Nabi Musa meninju lelaki dari Kaum Bangsa Fir’aun, dan lelaki tersebut meninggal.

Nabi Musa ‘alaihissalam merasa bersalah dan menyesal. Doa Nabi Musa ini untuk memohon ampun kepada Allah ta’ala:

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Qashash: 16).

Doa Nabi Musa ‘alaihissalam ini dapat kita baca setiap merasa bersalah atau menyadari telah melakukan perbuatan dosa agar dapat segera mendapat ampunan dari Allah ta’ala.

Menjelang akhir zaman seperti sekarang ini, akan ada banyak fitnah yang bertebaran di muka bumi. Oleh karena itu, kita wajib meminta pertolongan kepada Allah ta’ala agar dapat terhindar dari fitnah. Nabi Musa ‘alaihissalam juga memohon pertolongan kepada Allah ta’ala agar terhindar dari tipu daya yang banyak dilakukan Fir’aun. Do’anya:

فَقَالُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ . وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ .

“Kepada Allah lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum dzalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir.” (QS. Yunus: 85-86).

Do’a Nabi Musa ‘alaihissalam ini dibaca ketika beliau mencari tempat sembunyi. Saat itu, kebetulan Nabi bertemu dengan dua orang wanita penggembala yang sedang kesulitan dalam memberi minum pada ternak yang dibawanya. Kemudian Nabi Musa ‘alaihissalam memberikan bantuan pada dua orang penggembala tersebut. Kebaikan Nabi Musa ‘alaihissalam ini akhirnya terbalaskan karena ayah dari dua orang penggembala wanita itu mau menampungnya, dalam pelariannya mencari tempat yang aman. Do’anya:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashash: 24).

Dalam hidup ini kita kadang dihadapkan pada suatu pilihan dilematis yang membuat bingung. Saat itulah, kita memohon petunjuk kepada Allah ta;ala agar bisa mengambil keputusan terbaik.

Nabi Musa ‘alaihissalam dalam pelariannya, meminta pada Allah ta’ala untuk diberi petunjuk bagaimana caranya melanjutkan kembali perjalanan. Do’anya:

رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ . عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ .

“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang dzalim itu. Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.” (QS. Al-Qashash: 21-22).

Doa Nabi Musa merupakan doa yang begitu istimewa hingga diabadikan menjadi ayat-ayat Al-Qur’an. Manfaatnya yang bisa dirasakan ketika diamalkan dengan baik dan sungguh-sungguh.

Dengan membaca do’a Nabi Musa ‘alaihissalam, kita senantiasa mendapat pertolongan dan perlindungan Allah ta’ala dari rasa gugup yang mungkin membuat kita nge-blank ketika berhadapan dengan banyak orang.

Wallahu a’lam,

Sumber: Al-Qur’an dan terjemahnya Departemen Agama RI 1992.

Semoga barakah, manfaat.

Bulungkulon, 2 Oktober 2023 (Hari ke-640)