Kematian adalah puncak dari kegiatan manusia di dunia yang akan menjadikan episode terakhir dari episode kehidupan sebelumnya. Dan apabila datang tidak ada yang bisa menghentikannya. Kematian menjadikan bumi yang luas menjadi sempit dan hari-hari yang ditinggalkan hanya akan menjadi kenangan. Kehidupan dunia yang fana ini sangatlah singkat sekali jika dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang kekal dan abadi.

Siapakah yang paling dekat dengan kita?

Yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Janji Allah dalam AlQur’an: “Kullu nafsin dza-iqatul maut” Setiap bernyawa pasti akan mati”. (QS. Al-Imran : 185).

Di dalam AlQur’an surah Yunus Ayat 49, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَـأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (QS. Yunus: 49).

Mengapa lupa kematian?

Gemerlapnya dunia yang menipu sesaat dan kerasnya persaingan hidup, sering kali membuat kita lupa akhirat dan kematian. Rasulullah mengingatkan umatnya dengan bersabda:

كَفَى بِالْمَوْتِ وَاعِظًا

“Cukuplah kematian itu sebagai pengingat”. Artinya bahwa kematian sebenarnya sudahlah cukup menjadi nasehat agar manusia selalu ingat dan beribadah kepada Allah Ta’ala, agar manusia menjauhi segala macam bentuk kemaksiatan. Supaya kita tidak terlalu cinta dunia (hubbuddunya) dan takut mati.

Tahukah anda kapan kematian datang?

Kematian adalah sesuatu yang pasti, setiap manusia akan meninggalkan dunia ini cepat atau lambat. Tidak ada satupun makhluk yang tahu kapan kematian akan menjemputnya. Jangan sampai kita lupa menyiapkan bekal untuk akhirat kelak. Namun Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki kehidupan berimbang, makanya kita juga tidak boleh terus-terusan memikirkan akhirat hingga melupakan urusan dunia.

Siapakah yang menemani kita di alam kubur nanti?

Saat nanti di alam kubur, tiada teman yang menemani, kecuali amal ibadah selama hidup di dunia. Jika selama di dunia anda hanya fokus mencari materi dan melupakan akhirat, yang nanti menemani anda selama di alam kubur hanyalah siksa kubur. Sebaliknya, jika anda telah menyiapkan bekal untuk di akhirat kelak, maka amal baik akan melapangkan kubur dan menemani anda sampai hari kiamat kelak.

Kepada siapakah kita minta pertolongan?

Sebagai umatnya yang beriman, sebaik-baiknya tempat meminta pertolongan hanya kepada Allah Ta’ala. Kita berdoa dan memohon ampunan hanya kepada Allah Ta’ala. Orang yang selalu berprasangka baik kepada Allah Ta’ala akan mendapat anugerah berupa kematian yang husnul khatimah. Ketika sedang dalam kesulitan dan kesakitan, hendaknya anda terus berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Ingatlah, sesungguhnya Allah tidak akan memberikan ujian kepada hambanya di luar batas kemampuannya.

Nah, tips mempersiapkan bekal kematian diantaranya:

1. Memperbanyak mengingat kematian. Dengan mengingat kematian, kita akan senantiasa bersyukur dan berikhtiar untuk selalu meningkatkan keimanan.

2. Memperbanyak amal ibadah.

3. Bersikap tenang dan mengucapkan kalimat syahadat saat menjelang ajal. Jika saat mendekati ajal orang tersebut tidak lagi mampu mengucap kalimat syahadat, anda harus menuntunnya dengan cara halus dan tidak memaksa.

4. Berprasangka baik (husnudhan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

5. Jangan meminta kematian karena kesusahan yang sedang dideritanya.

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

(Bersumber dari AlQur’an dan Hadits).

Baiti Jannati, 10 Januari 2022 (Hari ke-10)