KEMERDEKAAN BANGSA KUATKAN KEIMANAN (Hari ke-596)
Kegiatan para siswa SD 3 Bulungkulon Jekulo Kudus dalam merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di hari kedua Jum’at 18 Agustus 2023, dengan berdo’a bersama membaca Asmaul Husna, membaca surat Muawwidhatain, shalawat Thibbil Qulub. Dilanjutkan dengan lomba menyanyikan lagu kemerdekaan, dan permainan-permainan bernuansa pendidikan.
Kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia 78 tahun yang telah berlalu, membuat para siswa dan semua rakyat Indonesia merasakan nyaman dalam melaksanakan aktivitas kesehariannya. Bangsa Indonesia senantiasa harus mempertahankan kemerdekaan dengan sebaik-baiknya. Keimanan dan keamanan harus sama-sama hadir dalam kehidupan warga negara Indonesia. Sebab, iman saja tidak cukup, mesti dibarengi rasa aman.
Seseorang mampu beribadah dengan tenang karena situasi dan kondisi lingkungan yang mendukung untuk menjalankan tugas utama manusia di dunia. Bahwa salah satu misi utama diciptakannya kita ke dunia oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah untuk beribadah dengan menyembah-Nya. Dalam Al-Qur’an surah Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Ketenangan dan keamanan dalam beribadah menjadi faktor penting, agar kualitas ibadah yang kita lakukan bisa berhasil maksimal. Menjalankan ibadah kepada Allah ta’ala, tidak cukup dengan keimanan saja. Kuatnya keimanan harus didukung dengan kondisi keamanan lingkungan agar ibadah bisa dilaksanakan dengan khusyuk atau tenang.
Alhamdulillah, kita sebagai bangsa Indonesia bisa merasakan bagaimana upaya untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ta’ala didukung dengan kondisi lingkungan dan negara yang aman.
Harus kita syukuri dan kita pertahankan. Jangan sampai kita menyepelekan karunia ini yang pada akhirnya kenikmatan ini dicabut oleh Allah ta’ala dan kita beribadah di bawah bayang-bayang konflik dan ketidakamanan. Dengan terus bersyukur dan merawat situasi dan kondisi ini, insyaallah, Allah ta’ala akan memasukkan kita ke dalam orang-orang yang pandai bersyukur dan kenikmatan ini akan terus ditambah oleh Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim: 7).
Untuk mempertahankan kedamaian dan keamanan ini tentu tidak mudah dan merupakan sebuah tantangan. Terlebih saat ini di era perkembangan teknologi komunikasi yang mengakibatkan derasnya arus informasi. Selain bermanfaat untuk hal positif, kemudahan menyebarkan informasi di era digital juga rawan diselewengkan untuk mempengaruhi pemahaman masyarakat dalam beragama dan berbangsa.
Dalam menyerang dan menggerakkan orang untuk bisa dipengaruhi di zaman sekarang ini tidak menggunakan senjata dan kekuatan fisik. Tetapi propaganda melalui internet khususnya media sosial terus dilakukan untuk menjauhkan masyarakat dari pola beragama dan bernegara yang telah diwariskan para pendiri bangsa.
Kita waspadai bersama dengan terus melakukan perlawanan digital kepada narasi-narasi yang ingin mengganti sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat cinta tanah air harus terus digelorakan di dunia nyata dan dunia maya. Kalimat bijak hubbul wathan minal iman (nasionalisme adalah sebagian dari iman) perlu kita contoh dari Rasulullah yang juga telah mengingatkan untuk tetap cinta kepada negeri sendiri.
Sebuah hadits dari penuturan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dari Ibnu Hibban menyebutkan:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلْدَةٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ
“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alangkah baiknya engkau (Makkah) sebagai sebuah negeri, dan engkau merupakan negeri yang paling aku cintai. Seandainya kaumku tidak mengusirku dari engkau, niscaya aku tidak tinggal di negeri selainmu.” (HR. Ibnu Hibban).
Tanah air adalah tempat yang paling tidak bisa dilupakan dalam kehidupan seseorang. Berbagai usaha dilakukan oleh orang yang merantau jauh untuk bisa pulang kembali ke tanah air. Tanah air adalah tempat yang paling dirindukan sehingga perlu untuk dipertahankan keamanan dan kemerdekaannya karena darinya banyak kenangan indah yang tak ingin dirusak dengan hal-hal buruk.
Di bulan Agustus yang memuat sejarah penting proklamasi kemerdekaan Indonesia setelah mengalami penjajahan berabad-abad, seharusnya menjadi momentum yang spesial bagi bangsa Indonesia. Kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif sesuai dengan posisi kita masing-masing.
Yang petani mari terus bekerja untuk menjadi pahlawan pangan di era modern. Yang guru mari terus didik para generasi bangsa untuk menjadi penerus tongkat estafet peradaban luhur. Termasuk para pelajar dan generasi muda, mari terus tingkatkan kualitas diri dengan belajar sungguh-sungguh untuk terus merawat kemerdekaan dan keamanan negara ini sampai akhir nanti. Semua profesi harus bersama-sama mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif.
Kita tak boleh menjadi orang yang tak tahu berterima kasih dan orang yang melupakan sejarah bagaimana bangsa ini didirikan. Jangan sampai kita menjadi orang yang malah merusak tatanan damai ini. Kita harus melihat masa lalu untuk bekal menatap masa depan. Allah ta’ala berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 18:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).
Kita bangsa Indonesia harus menguatkan tekad untuk tidak menjadi orang yang menyesal karena terlena dalam mempertahankan kemerdekaan dan keamanan negara ini. Kita bisa belajar dari kasus negara-negara lain seperti di Timur Tengah yang kini banyak dilanda konflik dan peperangan. Beribadah susah dan menguatkan keimanan pun sulit.
Semoga kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia ini bisa kita pertahankan sehingga keamanan akan terus kita rasakan yang berbuah kepada semakin kuatnya keimanan dan ketakwaan kita pada Allah subhanahu wa ta’ala.
Wallahu a’lam,
Semoga barakah, manfaat.
Bulungkulon, 19 Agustus 2023 (Hari ke-596)




Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin YRA. Syukuri dan pertahankan. Perjuangan kita memang berbeda jalan dgn pejuang kemerdekaan. Keren ulasannya, Bunda
Alhamdulillah Bu Ernasari. Barakallaah.
Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.
Barakallaah untuk semuanya.
Aamiin ya robilallamin.Terima kasih pencerahannya bunda.Pakde juga sedih dengan kondisi masyarakat kita yang mengalami kemunduran dalam mewujudkan NKRI.Salam sehat dan bahagia.
Aamiin Yaa Allah. Barakallah Pakdhe.
Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan mencerahkan
Alhamdulillah Pak Tri, Barakallaah.
Keren bunda paparan yang mencerahkan. Salam literasi dan sehat selalu.
Alhamdulillah Bu Nurmariana, Barakallaah.