ZUYYINAH

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, itulah mottonya. Lahir di Kudus 9 Januari 1964. Sebagai anak pertama dari delapan bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
KISAH KESABARAN NABI AYYUB ALAIHISSALAM (Hari ke-628)

KISAH KESABARAN NABI AYYUB ALAIHISSALAM (Hari ke-628)

Nabi Ayyub ‘alaihissalam berasal dari Romawi. Beliau hidup pada tahun 1420-1540 SM. Beliau diutus Allah ta’ala untuk menyeru kaumnya, yaitu masyarakat di daerah Huran (sekitar Yordania dan Syiria), agar menyembah Allah ta’ala.

Nabi Ayyub ‘alaihissalam diberikan limpahan karunia nikmat oleh Allah ta’ala sebelum ujian kesabaran menimpanya. Beliau dikaruniai badan sehat dengan wajah yang rupawan. Beliau juga diberi anugerah berupa anak-anak keturunan yang baik dan seorang istri yang setia. Nama istri Nabi Ayyub ‘alaihissalam adalah Rahma binti Afraim bin Yusuf bin Ya’qub.

Nabi Ayyub ‘alaihissalam seorang yang kaya raya, karena Allah ta’ala memberikan harta yang melimpah. Tak hanya berupa uang, hartanya juga berwujud dalam bentuk tanah dan bangunan yang luas di daerah Batsniyyah, salah satu wilayah dari negeri Huran.

Beliau juga memiliki bermacam binatang ternak dalam jumlah yang sangat banyak hingga tak ada orang yang bisa menandinginya. Binatang ternak tersebut berupa unta, sapi, kuda, keledai, dan kambing.

Dengan banyaknya nikmat yang telah Allah berikan, nabi Ayyub ‘alaihissalam rajin bersyukur. Beliau menjadi seorang hamba yang bertakwa dan menyayangi sesama. Nabi Ayyub ‘alaihissalam rajin menyantuni anak yatim, janda, duafa, dan musafir yang kehabisan bekal untuk melanjutkan (ibnu sabil), serta memberi makan orang miskin.

Nabi Ayyub ‘alaihissalam merupakan sosok penyabar dan penuh rasa syukur, tekun beribadah, mempunyai keturunan dan rezeki yang melimpah. Hal itu membuat Iblis iri. Ia meminta izin kepada Allah ta’ala untuk menggoda keimanan nabi Ayyub ‘alaihissalam.

Nama nabi Ayyub ‘alaihissalam disebutkan Allah ta’ala bersama para nabi lainnya pada Al-Qur’an surah An-Nisaa’ ayat 163:

اِنَّآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ كَمَآ اَوْحَيْنَآ اِلٰى نُوْحٍ وَّالنَّبِيّٖنَ مِنْۢ بَعْدِهٖۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَعِيْسٰى وَاَيُّوْبَ وَيُوْنُسَ وَهٰرُوْنَ وَسُلَيْمٰنَ ۚوَاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًاۚ

“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya: Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Dawud.” (QS. An-Nisa': 163).

Nabi Ayyub ‘alaihissalam yang diberi ujian oleh Allah ta’ala dengan menjadikannya miskin dan menimpakan penyakit gatal hingga beliau dijauhi oleh kaumnya.

Kemudian Allah ta’ala menceritakan tentang ujian yang diberikan kepada nabi Ayyub ‘alaihissalam dan bagaimana beliau bersabar menghadapinya dalam surah Shad ayat 41-44. Firman Allah ta’ala dalam surah Shad ayat 41:

وَاذْكُرْ عَبْدَنَآ اَيُّوْبَۘ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍۗ

“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.” (QS. Shad: 41).

Allah ta’ala memberi ujian kepada nabi Ayyub ‘alaihissalam dengan mengambil kembali seluruh nikmat berlimpah yang Dia berikan kepada beliau. Pertama, Allah ta’ala timpakan kepada nabi Ayyub alaihissalam penyakit kulit di sekujur tubuhnya.

Bahkan Ibnu Katsir menafsirkan, tidak ada satu pori-pori pun dari tubuh nabi Ayyub ‘alaihissalam yang selamat dari penyakit judzam (kusta) itu. Dengan penyakit itu Allah ta’ala mengangkat nikmat paras beliau yang rupawan.

Badannya yang semula sehat, segar, dan bugar Allah angkat dengan menimpakan tubuh yang sangat lemah karena penyakit itu. Sampai tidak sanggup berjalan sendiri untuk buang hajat ke kamar mandi, sehingga istri beliau harus menemani.

Putra-putri beliau pun Allah ambil, semuanya meninggal dunia. Harta nabi Ayyub ‘alaihissalam yang berlimpah dan tak ada yang menandingi jumlahnya juga Allah tarik kembali.

Nabi Ayyub ‘alaihissalam jatuh miskin. Ditambah dengan kondisi penyakitnya, semua orang menjauhi beliau. Nabi Ayyub ‘alaihissalam mengasingkan diri ke suatu tempat. Hanya istri beliau yang setia menemani, juga dua orang sahabat beliau yang selalu mengunjungi.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik tentang berapa lama waktu Nabi Ayyub menjalani ujian ini:

إِنَّ نَبِيَّ اللّهِ أَيُّوبَ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِثَ فِي بَلائِهِ ثَمَانِيَ عَشْرَةَ سَنَةً فَرَفَضَهُ الْقَرِيبُ وَالْبَعِيدُ إلاَّ رَجُلَيْنِ مِنْ إِخْوَانِهِ كَانَا مِنْ أَخَصِّ إِخْوَانِهِ كَانَا يَغْدُوَانِ إِلَيْهِ وَيَرُوحَانِ

“Sesungguhnya nabiyullah Ayyub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun. Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya.” (HR. Anas bin Malik).

Istri nabi Ayyub ‘alaihissalam sangat kasihan melihat kondisi suaminya itu. Hingga pada suatu hari saat membawakan makanan untuk nabi Ayyub ‘alaihissalam, sang istri mengusulkan sesuatu kepada beliau.

“Wahai Ayyub, seandainya engkau mau meminta kepada Allah, tentu Dia akan memberimu jalan keluar,” demikian saran istrinya yang tak tega melihat nabi Ayyub ‘alaihissalam sakit demikian lama.

Tetapi, apa jawab nabi Ayyub ‘alaihissalam? Beliau menolak dengan alasan yang luar biasa. Jawaban inilah yang menandakan betapa tingginya derajat keimanan nabi Ayyub ‘alaihissalam. Kesabaran tingkat tinggi juga beliau perlihatkan melalui jawaban atas saran istrinya tersebut.

“Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun,” demikian jawaban nabi Ayyub ‘alaihissalam. Jawaban tersebut juga sekaligus menjadi penegas bahwa hati beliau sama sekali tidak terpengaruh dengan ujian dahsyat yang ditimpakan Allah ta’ala.

Kedua sahabat yang masih setia mengunjungi dan membawakan makanan juga khawatir akan ujian yang menimpa nabi Ayyub ‘alaihissalam. Terbersit dalam benak salah satu di antara keduanya bahwa ujian nabi Ayyub ‘alaihissalam mungkin disebabkan karena dosa besar yang pernah beliau perbuat.

Kegundahan itu pun disampaikannya kepada sahabat yang lain. Kemudian sahabat ini menyampaikannya kepada nabi Ayyub ‘alaihissalam. Ketika mendengarnya beliau sempat sedih, tetapi beliau kemudian menceritakan kondisinya secara terbuka dan menampik prasangka itu.

Walaupun ditimpa berbagai musibah, dimulai dari kematian anak-anaknya, hilang seluruh harta benda, penyakit yang tak kunjung sembuh, Nabi Ayyub ‘alaihissalam justru menghadapi itu semua dengan penuh kesabaran.

Wallahu a’lam,

Sumber: Al-Qur’an dan terjemahnya Departemen Agama RI 1992. Buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul karya M. Arief Hakim.

Semoga barakah, manfaat.

Bulungkulon, 20 September 2023 (Hari ke-628)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasan yg bernas

20 Sep
Balas

Alhamdulillah Bu Risma, Barakallah.

20 Sep

Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.

20 Sep
Balas

Berkah barakah semuanya.

20 Sep

Informatif dan mencerahkan bunda. Terima kasih atas ilmunya. Salam sehat dan bahagia selalu.

20 Sep
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallah Pakdhe.

20 Sep

Kisah yang keren dan menginspirasi bu

20 Sep
Balas

Alhamdulillah Bu Sofiawati, Barakallaah.

20 Sep

Kisah yang bisa jd inspirasi Meski politik dunia membuat kadang lupa klo ada batas waktunya untuk kembali beranggapan jawab atas semua

20 Sep
Balas

Barakallah Bu Andi, sukses selalu ya.

20 Sep

Kisah yang sangat menarik

23 Sep
Balas

Alhamdulillah Bu Murini, , Barakallah.

26 Sep

Kisah teladan dari manusia pilihan Allah. Barokallah Mbak.

20 Sep
Balas

Barakallaahu lakuma Dik Nanik, sukses selalu ya.

20 Sep



search

New Post