KISAH NABI YAKUB ALAIHISSALAM (Hari ke-618)
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam merupakan putra dari ayah bernama Nabi Ishaq ‘alaihissalam dan Ibu bernama Rafiqah binti A'zar, seorang perempuan yang masih kerabat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Nabi Ya’qub ‘alaihissalam adalah cucu dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Dalam Al-Qur’an surah Huud ayat 71, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam beserta sang istri, Siti Sarah, didatangi malaikat utusan Allah ta’ala untuk menyampaikan kabar gembira.
وَٱمْرَأَتُهُۥ قَآئِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَٰهَا بِإِسْحَٰقَ وَمِن وَرَآءِ إِسْحَٰقَ يَعْقُوبَ
“"Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir puteranya) Ya’qub". (QS. Huud: 71).
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam memiliki saudara kembar yang bernama Ish (Esau). Oleh sebab itu orang tua dari Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat berharap agar anak kembarnya bisa mengikuti jejak kakeknya, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Nabi Ishaq ‘alaihissalam mulai memberikan pelajaran agama serta memberikan nasihat-nasihat kepada kedua putra kembarnya, supaya bisa mengamalkan perbuatan kebaikan dan dapat menyebarkannya seperti kakeknya. Nabi Ishaq ‘alaihissalam akan selalu mengusahakan dirinya untuk memberikan pelajaran agama dan nasihat kepada kedua putranya dalam kondisi apapun.
Hal-hal yang dapat membuat kehidupan menjadi lebih tenang dan damai selalu diajarakan, sehingga harus menjauhi sifat iri, dengki, maksiat, dan permusuhan. Harapannya agar kedua putranya selalu beriman kepada Allah ta’ala dan menjadi hamba yang selalu bertawakal kepada Allah ta’ala.
Harapan dari Nabi Ishak ‘alaihissalam untuk memiliki anak-anak yang taat untuk menjalankan perintah Allah ta’ala, ternyata tidak sesuai karena putranya yang bernama Ish memiliki sifat iri, dengki, sombong, dan senang sekali pamer. Putra Nabi Ishak ‘alaihissalam yang bernama Ya’qub memiliki sifat yang sangat berbeda dengan saudara kembarnya. Sifat yang dimiliki Ya’qub sangat mencerminkan kebaikan, tidak sombong, tidak bermaksiat, dan lemah lembut.
Perbedaan sifat yang bertolak belakang itu membuat mereka saling bertengkar, ketika beranjak ke usia remaja. Ya’qub memiliki sifat mengalah dan kakaknya (Ish) selalu merasa paling benar serta tidak mau mengalah kepada adiknya walaupun sedang dalam keadaan bersalah. Ya’qub tak pernah melawan kakaknya, ia tetap bersabar dan selalu mendoakan kakaknya agar kembali ke jalan yang baik dan benar di kemudian hari.
Nabi Ishak ‘alaihissalam berpesan kepada kedua putranya, “Wahai, anakku. Kalian harus tetap beriman dan takwa kepada Allah ta’ala serta selalu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kita sebagai hamba Allah ta’ala harus selalu melakukan perbuatan kebaikan kepada sesama manusia, harus membantu fakir miskin.
Ya’qub menjawab nasihat itu dengan sopan, tetapi kakaknya, Ish tidak mengeluarkan ucapan sedikitpun setelah mendengarkan nasihat dari ayahnya. Nabi Ishak ‘alaihissalam yang melihat respon dari putranya, Ish hanya bisa tersenyum saja.
Melihat sifat dan perilaku kedua putranya, Nabi Ishak ‘alaihissalam dan istrinya mulai berpikir bahwa yang lebih pas untuk mewariskan ajaran agama Allah adalah Ya’qub. Hal ini dikarenakan Ya’qub mempunyai sifat-sifat yang sudah mencerminkan seseorang yang shalih dan setiap perbuatannya selalu terpuji. Sifat shalih dan perbuatan terpuji ini tak pernah dimiliki oleh Ish.
Pertengkaran antara Ish dan Ya’qub semakin sering terjadi saat beranjak dewasa. Kakak Ya’qub selalu mengejek adiknya dan sudah berkali-kali adiknya tidak membalas ejekan itu dan selalu sabar ketika sedang diejek. Hingga pada suatu waktu, Ya;qub mulai merasa resah dan bilang kepada Nabi Ishak ‘alaihissalam bahwa kakaknya sudah mengejeknya.
Mendengar cerita dari Ya’qub, Ish mulai diberikan nasihat oleh Nabi Ishak ‘alaihissalam. Setelah melihat kebiasaan buruk Ish yang tak kunjung berubah, Nabi Ishak ‘alaihissalam dan istrinya berencana untuk segera menikahkan Ish. Dengan menikah, diharapkan sifat dan perilaku Ish dapat berubah ke arah yang lebih baik. Ish pun menikah dengan perempuan yang dipercaya oleh dirinya.
Tetapi, sifat dan perilaku Ish kepada Ya’qub tetap sama dan tidak berubah walaupun sudah hidup berumah tangga. Ya’qub yang menrima ejekan, hinaan, dan ancaman dari kakaknya, mulai menceritakan hal ini kepada ayahnya, Nabi Ishak ‘alaihissalam. Sang ayah yang mendengar cerita dari Ya’qub mulai memohon kepada Allah ta’ala dan berdoa, “Semoga engkau bisa mewarisi sifat kenabian yang kumiliki, anakku dan aku berdoa semoga engkau kelak akan menurunkan beberapa nabi dan raja dari garis keterunanmu, anakku.”
Wallahu a’lam,
Sumber: buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul karya M. Arief Hakim.
Semoga barakah, manfaat.
Bulungkulon, 10 September 2023 (Hari ke-618)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Godaan para Nabi banyak yg dtg dr keluarganya sendiri. Kisah penuh hikmah. Makasih, Bunda
Alhamdulillah, sama sama Bu Ernasari. Sukses selalu ya Bu.
Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.
Berkah barakah untuk semuanya.
Informatif dan mencerahkan bunda. Salam sehat dan sukses selalu.Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Alhamdulillah Pakdhe, Barakallah.
Selalu hadir dengan kisah para nabi yang dapat menjadi syuri tauladan
Alhamdulillah Pak Bensetia, Barakallah. Sukses selalu nggih.
Cerita yang inspiratif, putra nabi pun ternyata bisa memiliki sifat sperti kembaran Yakub. Semua adalah atas kehendakNya. Tks Bu Zuyyinah
Alhamdulillah, sama-sama Pak Rochadi. Barakallaah.
Nabi yang keturunan nabi. Ujian kesabaran seorang nabi datang dari puteranya. Inspiratif kisahnya, Bu Zuy. Salam literasi.
Alhamdulillah Pak Isak, Barakallah.
Kisah yang menarik dan memberikan pelajaran. Barokallah Mbak.
Alhamdulillah Dik Nanik, Barakallaahu lakuma.