KISAH NABI YUSUF ALAIHISSALAM (Hari ke-622)
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam memiliki dua belas orang anak. Nabi Yusuf ‘alaihissalam dan Bunyamin adalah putra Nabi Ya’qub ‘alaihissalam dari Ibu Ribka, yang berasal dari kaum Bani Israil. Nabi Yusuf ‘alaihissalam merupakan sosok yang cerdas serta jujur.
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam memberikan perhatian lebih kepada Bunyamin dan Yusuf di antara duabelas putranya. Karena sifat keduanya yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan saudara lainnya.
Nabi Yusuf bermimpi melihat sebanyak 11 bintang dan matahari serta bulan bersujud kepadanya. Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 4:
اِذۡ قَالَ يُوۡسُفُ لِاَبِيۡهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّىۡ رَاَيۡتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبًا وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ رَاَيۡتُهُمۡ لِىۡ سٰجِدِيۡنَ
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. Yusuf: 4).
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam meyakini jika anaknya kelak akan menjadi orang penting dan mempunyai kekuasaan. Harapan pun muncul agar mewarisi nubuwwah (kenabian).
Peristiwa ini menjadi pokok pentingnya kasih sayang Nabi Ya’qub ‘alaihissalam kepada Yusuf sangat mendalam jika dibandingkan dengan anaknya yang lain. Hal ini menimbulkan rasa kecemburuan pada saudara-saudaranya.
Sikap Nabi Ya’qub ‘alaihissalam tersebut dianggap pilih kasih dan memicu kecemburuan di antara anak-anaknya yang lain sehingga mereka membenci Yusuf serta Bunyamin. Terutama pada saat Yusuf mendapat mimpi bintang-bintang sujud kepadanya, para saudaranya itu semakin menjadi-jadi tidak menyukai Yusuf.
Kakak-kakak Yusuf berkumpul dan merencanakan sesuatu untuk mencelakakan adiknya itu. Mereka berdiskusi ada yang berniat ingin menjual ke musafir, menelantarkan Yusuf agar menjadi mangsa binatang buas.
Saudara-saudaranya itu membujuk nabi Ya’qub ‘alaihissalam dan meminta izin mengajak Yusuf untuk pergi bermain bersama mereka. Awalnya Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat berat hati dan tidak yakin para saudaranya bisa menjaga Yusuf dengan baik. Tetapi beliau mencoba percaya meski sebenarnya tak rela melepas putra kesayangannya itu.
Ketika Yusuf pergi bersama kakak-kakaknya dan merasa posisi mereka sudah cukup jauh dari rumah, para saudara itu mulai melancarkan aksinya. Mereka sempat ingin menelantarkan Yusuf supaya dibawa para musafir hingga pergi jauh dan tidak kembali lagi.
Akhirnya mereka sepakat untuk membuang Yusuf ke dasar sumur. Yusuf yang saat itu masih kecil tidak bisa berbuat banyak agar dirinya selamat. Setelah Yusuf berhasil dimasukkan ke dalam sumur, mereka kembali berdiskusi membuat alasan pada nabi Ya’qub ‘alaihissalam agar sang ayah percaya bahwa Yusuf telah celaka.
Atas pertolongan Allah ta’ala, ada musafir rombongan pedagang dari Syam yang akan menuju Mesir. Salah satu musafir akan mengambil air ke sumur tempat Yusuf dibuang. Ketika ia mengulurkan tali timba ke dalam lalu menariknya kembali ke atas. Yusuf menggelantungkan diri pada tali timba itu, sehingga berhasil naik dan selamat.
Musafir penarik tali timba melihat seorang anak yang tertarik bersama timbanya. Musafir merasa senang karena bisa menjadikannya sebagai barang dagangan. Mereka akan menjual Yusuf sebagai budak ketika telah sampai di Mesir.
Tiba di tempat tujuan, para musafir menjual Yusuf dengan harga murah kepada sepasang suami istri. Ternyata yang membeli Yusuf adalah orang yang terkenal dan terhormat. Seorang Raja Mesir yaitu Qithfir bin Rauhib dikenal dengan sebutan al-Aziz, bersedia mengambil Yusuf. Qithfir bin Rauhib dan istrinya yaitu Ra'il binti Ramayil atau dikenal dengan nama gelarnya Zulaikha, merawat Yusuf sangat baik sampai ia dewasa.
Kejadian Yusuf yang disebut hilang hingga tewas oleh para saudaranya itu, membuat Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sedih dan berkabung selama beberapa hari. Yusuf yang didzalimi oleh saudara-saudaranya ini, mereka semua menjadi orang-orang merugi dan suatu hari datang kembali pada Yusuf untuk meminta ampunan.
Ada banyak hikmah yang bisa didapat, semua yang Yusuf alami ketika muda merupakan kehendak Allah ta’ala yang akan memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada Nabi Yusuf. Allah ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 22:
وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗۤ اٰتَيۡنٰهُ حُكۡمًا وَّعِلۡمًا ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَ
“Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Yusuf: 22).
Wallahu a’lam,
Sumber: buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul karya M. Arief Hakim.
Semoga barakah, manfaat.
Bulungkulon, 14 September 2023 (Hari ke-622)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.
Berkah barakah untuk semuanya.
Informatif dan mencerahkan bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
Aamiin Yaa Allah, Barakallah Pakdhe.
Keren. Sukses selalu untuk Ibu
Alhamdulillah pak Sunindio., Barakallah.
Sesama saudara saja berbuat begitu ya Bu. Tapi intan tetaplah intan tak akan tergantikan
Leres Pak Bensetia, Becik ketitik ala ketara
Ulasan yang keren bu
Alhamdulillah, Barakallah Bu Sofiawati.
Terima kasih Bund ilmunya. Sehat selalu
Aamiin Yaa Allah, Barakallah Bu Sholihah.
Amin. Kisah Nabi Yusuf as. yang mengharukan. Terima kasih atas ulasannya, bu. Salam sehat selalu!
Aamiin Yaa Allah, Barakallah Bu Sakdiyah.
MasyaAllah. Keren. Semoga selalu sehat dan sukses.
Alhamdulillaah Bu Anita, Barakallaah.
Ulasan yang bermanfaat. Barokallah Mbak.
Alhamdulillah Dik Nanik, Barakallaahu lakuma, sukses selalu ya.