LAUHUL MAHFUDZ JODOH (Hari ke-427)
Lauh Mahfudz (Kitab yang terpelihara) telah ada sebelum penciptaan jagat raya. Segala sesuatu sejak awal terciptanya Qalam sampai tiba hari Qiyamat telah tertulis di Lauhul Mahfudz, karena sejak permulaan menciptakan Qalam Allah telah berfirman dalam surah Al-Qalam ayat 1:
نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
Nun (hanya Allahlah yang mengetahui arti dan maksudnya), demi kalam dan apa yang mereka tulis.” (QS. Al-Qalam: 1).
Tafsir dari Ibnu Katsir bahwa yang mula-mula sekali diciptakan oleh Tuhan dari makhluk-Nya adalah qalam atau pena. Kemudian Allah memerintahkan kepadanya (qalam) untuk menulis segala sesuatu yang akan terjadi sampai hari kiamat.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
”Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nuthfah (mani), kemudian menjadi ‘alaqah (gumpalan darah) selama itu juga, kemudian menjadi mudghah (gumpalan daging) selama itu juga. Kemudian diutus seorang malaikat, lalu dia meniupkan ruh kepadanya, dan dia (malaikat tadi) diperintah untuk menulis 4 kalimat (perkara): tentang rezekinya, amalannya, ajalnya dan (apakah) dia termasuk orang yang sengsara atau bahagia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Rezeki juga telah tertulis dan ditakdirkan beserta sebab-sebabnya, tidak bertambah dan tidak berkurang. Sebagian dari sebab-sebab (rezeki) adalah pekerjaan manusia untuk mencari rizqi, sebagaimana firman Allah:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Dialah (Allah) yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15).
Sebagian dari sebab-sebab rezeki lagi adalah menyambung persaudaraan (sillaturrahim), termasuk berbuat baik kepada kedua orang tua dan menyambung hubungan keluarga, karena Nabi telah bersabda.
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung persaudaraan (sillaturrahim).
Sebagian sebab-sebab rezeki lagi adalah bertaqwa kepada Allah, sebagaimana firman Allah.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ.
“Barangsiapa bertaqwa, maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dengan tanpa disangka-sangka” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Janganlah anda mengatakan: “Rezeki telah tertulis dan terbatasi dan aku tidak akan melakukan sebab-sebab untuk mencapainya”. Karena pernyataan tersebut adalah suatu kelemahan. Sedangkan yang disebut kepandaian adalah kamu tetap berupaya mencari rezeki dan sesuatu yang bermanfaat bagimu, baik untuk agamamu maupun untuk duniamu. Nabi bersabda:
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
“Seorang yang pandai adalah orang yang mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah orang hanya mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah Ta’ala”.
Sebagaimana rezeki telah tertulis dan ditakdirkan bersama sebab-sebabnya, maka jodoh juga telah tertulis (beserta sebab-sebabnya). Masing-masing dari suami istri telah tertulis untuk menjadi jodoh bagi yang lain. Bagi Allah tidak rahasia lagi segala sesuatu, baik yang ada di bumi maupun di langit.
Lauhul mahfudz jodoh telah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Lauhul Mahfudz merupakan sebauh istilah yang digunakan untuk mengungkap takdir jodoh seseorang berdasarkan garis ketetapan Allah ta’ala. Bahwa perempuan atau laki-laki yang baik akan dipertemukan dengan jodoh yang baik pula, sementara laki-laki atau perempuan yang buruk akan mendapatkan jodoh yang buruk pula. Namun dalam proses pencarian jodoh, seseorang tetap harus melakukan sebuah usaha dan ikhtiar untuk mendapatkan jodohnya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang jodoh sebagai cerminan dari diri seseorang. Hadist tersebut berbunyi: “Ruh-ruh itu diibaratkan seperti tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lauhul mahfudz jodoh merupakan sebuah ketetapan mutlak yang diberikan kepada manusia. Sebagai takdir dari Allah subhanahu wa ta’ala, seorang jodoh pada dasarnya sudah tertulis sejak 50.000 tahun yang lalu. Hal itu berarti sebelum manusia dilahirkan di bumi, takdir terkait jodoh sudah ditulis lebih dahulu.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim).
Meskipun jodoh sudah ditetapkan di Lauhul Mahfudz, seorang muslim yang taat tetap harus memperjuangkan jodohnya. Seorang muslim dianjurkan untuk selalu berusaha dan berikhtiar dengan maksimal untuk mendapatkan jodoh terbaik bagi dirinya.
Lima kriteria jodoh yang harus dipertimbangkan untuk seorang muslim, diantaranya yaitu:
Pertama, wanita atau pria yang baik agamanya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لاِرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.
“Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari-Muslim).
Kedua, wanita yang penyayang dan subur.
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya umatku.” (HR. An Nasa’I dan Abu Dawud).
Ketiga, mengetahui baik agama dan akhlaknya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ.
“Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Al-Hakim).
Keempat, hiasan terbaik bagi seorang pria adalah wanita shalihah.
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَاالْمَرْأَةُ الصَّالِحَة
“Dunia adalah hiasan, dan sebaik-baik hiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim).
Kelima, nikahi wanita yang merdeka.
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ طَاهِرًا مُطَهَّرًا فَلْيَتَزَوَّجْ الْحَرَائِرَ
“Barang siapa yang mau menghendaki Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka hendaklah dia mengawini wanita merdeka.” (HR. Imam ibnu Majah).
Wallahu a’lam,
Semoga barakah, manfaat.
Bulungkulon, 3 Maret 2023 (Hari ke-427)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih ulasan dan pencerahannya mbakyu. Sukses selalu
Sama sama adik, Barakallaah
Mantap ulasannya. Makasih, Bunda
Alhamdulillaah, Barakallaah Bu Ernasari, sukses selalu
Alhamdulillaah, segala puji hanya untuk Allah ta'ala
Berkah semuanya
Seorang yang pandai adalah orang yang mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal setelah mati. Semoga sehat dan sukses selalu
Aamiin Yaa Allah, Barakallah Pak Ben, sukses selalu
Terima kasih Bunda ulasannya,
Sama sama Bu Rina, sehat sekeluarga dan sukses selalu ya Bu
Masya Allah. Ulasan yang informatif dan mencerahkan. Terima kasih sudah berbagi ilmu, Bunda. Barokallah.
Barakallaahu lakuma Bu Aisyah, salam sehat sekeluarga dan sukses selalu
Masya Allah, luar biasa bu zuyyinah, ibu banyak beri ilmu, Semoga berkah.
Alhamdulillaah, Barakallaah, Aamiin Yaa Allah, sukses Pak Lukman
Ulasan yang sangat bermanfaat. Semoga sehat selalu Bunda.
Alhamdulillaah, Barakallaah dik Nanik, sukses selalu
Alhamdulillah. Pujisyulur.Terimakasih ulasannya Bun.
Alhamdulillaah, sama sama Bu, sehat sekeluarga ya Bu
Saya izin follow ya Bun.
Ya Bu Sulistiyaningsih, Barakallaah, sukses selalu ya